Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Masyarakat Informasi 

Kompas.com - 20/06/2023, 05:45 WIB
Anggita Sukmawati,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Masyarakat informasi adalah individu yang bidang pekerjaannya memproduksi, mengolah, mendistribusikan informasi, atau aktivitas sehari-harinya tidak bisa dilepaskan dari teknologi modern.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai dampak dari masyarakat informasi. 

Menurut ahli yaitu Alvin Toffler menjelaskan bahwa masyarakat informasi memunculkan dampak bagi kehidupan manusia.

Beberapa dampak masyarakat informasi, antara lain:

Dampak masyarakat informasi yang sangat terasa adalah munculnya keterbukaan informasi. Keterbukaan informasi ini juga diikuti oleh keterbukaan di bidang lainnya.

Keterbukaan tersebut memungkinkan masyarakat bebas mengakses informasi dari manapun dan siapa pun juga.

Pemerintah tentu tidak lagi punya hak membatasi informasi yang beredar di masyarakat. Keterbukaan informasi juga menuntut masyarakat tidak mudah untuk bersikap masa bodoh. Masyarakat akan dibiasakan dengan perbedaan pendapat, pluralisme, atau bahkan konflik. 

Baca juga: Dampak Positif Globalisasi bagi Masyarakat Pedesaan

Dampak demokratis dari masyarakat informasi sangat dimungkinkan karena semua individu bisa mendapatkan informasi yang sama tanpa kecuali.

Dengan kata lain, masing-masing individu mempunyai hak yang sama dalam mengakses informasi.

Sementara itu, dalam masyarakat demokratis muncul adanya kesamaan hak. Sebagaimana diketahui, sistem demokratis berpegang pada prinsip dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Masyarakat juga punya hak sama dalam menyebarkan pesan, termasuk pada pemerintah. Bisa dikatakan dalam masyarakat informasi lebih demokratis dibanding masyarakat industri. 

Sebelum munculnya masyarakat informasi, segala bentuk kebijakan terpusat (sentralisasi), misalnya keputusan politik sangat tergantung pada penguasa.

Dengan penyebaran informasi yang kian merata dan memungkinkan semua lapisan masyarakat mendapatkan informasi hampir sama, maka tuntutan terpusat mengalami pergeseran.

Masyarakat tidak lagi dianggap sebagai pihak yang dikuasai, namun lambat laun terbangun pemikiran, bahwa rakyat yang berkuasa.

Maka muncullah desentralisasi dengan otonomi daerah menjadi ajuannya. Ini berarti kekuasaan juga terbagi dengan daerah dan tidak lagi menjadi monopoli pusat. 

Baca juga: Ciri-ciri Masyarakat dengan Sistem Terbuka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com