Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Nada, Warna Bunyi, dan Hukum Mersenne

Kompas.com - 09/05/2023, 20:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tinggi rendah nada berbanding lurus dengan frekuensi bunyi.

Sedangkan, kuat lemah nada berbanding lurus dengan amplitudo bunyi.

Dilansir dari Buku Bongkar Pola Soal UNBK SMP/MTs 2020 (2019) oleh M.F. Atsnan, interval nada merupakan perbandingan nilai frekuensi pada deret nada, antara satu nada dengan nada C.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Energi Kimia, Listrik, Panas, Bunyi, Cahaya, Potensian, Nuklir, dan Gerak

Berikut tabel tangga nada beserta besar frekuensinya:

tangga nada

Contoh:

  • Nada e : nada c = 30:24 = 5:4 (terz)
  • Nada g : nada c = 36:24 = 3:2 (kwint)
  • Nada a : nada c = 40:24 = 5:3 (sext)

Baca juga: Pengertian Nada, Desah, Dentum, Gaung, dan Gema dalam Bunyi

Warna bunyi (timbre)

Meskipun frekuensi yang dihasilkan oleh bunyi gitar, piano, seruling, biola adalah sama, tetapi akan terdengar bunyi yang berbeda.

Hal ini disebabkan oleh warna bunyi atau timbre yang dihasilkan oleh alat musik tersebut.

Warna bunyi disebabkan oleh nada-nada tambahan yang menyertai nada dasarnya.

Hukum Mersenne

Hukum Mersenne berlaku untuk dawai atau senar dengan persamaan berikut:

Keterangan:

f = frekuensi (Hz)
= panjang dawai (m)
F = tegangan (N)
A = luas penampang senar (m²)
= massa jenis senar (kg/m3)

Frekuensi (tinggi nada) berbanding:

  • Lurus dengan akar tegangan
  • Terbalik dengan panjang
  • Terbalik dengan akar luas penampang
  • Terbalik dengan akar massa jenis

Baca juga: Rumus dan Cara Menghitung Kedalaman Laut Menggunakan Gelombang Bunyi

Contoh soal 1

Perhatikan gambar berikut!

gambar Ani dan Budi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com