KOMPAS.com – Mungkin kita kerap mendengar istilah fusi nuklir. Namun, pernahkah kamu mendengar istilah fusi sel? Apa yang dimaksud dengan fusi sel? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan di bawah ini!
Menurut Stephen C. Searles, dkk dalam Cel-cel Fusion as a Mechanism of DNA Exchange in Cancer (2017), fusi sel adalah proses di mana dua sel menggabungkan membran plasma mereka dan menjadi satu sel tunggal dengan tetap mempertahankan informasi genetik tertentu dari setiap sel induk.
Artinya, fusi sel adalah proses penyatuan dua buah sel dari suatu spesies yang sama maupun berbeda. Hasilnya adalah sel tunggal dengan gen atau DNA campuran dari kedua sel tersebut.
Baca juga: DNA: Struktur dan Fungsinya
Apa tujuan fusi sel? Dilansir dari Cell Press, fusi sel sangat penting untuk pengembangan organisme multiseluler dan memainkan peran kunci dalam pembentukan berbagai jenis sel dan jaringan.
Karena terjadi peleburan DNA, fusi sel menyebabkan perubahan karakteristik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku dari sel tunggal yang dihasilkannya.
Contoh hasil dari fusi sel adalah:
Baca juga: Fungsi Nukleus (Inti Sel) bagi Makhluk Hidup
Secara garis besar, fusi sel terbagi menjadi dua yaitu fusi sel homotipik dan fusi sel heterotipik.
Fusil sel homotipik adalah fusi sel yang terjadi dari sel-sel jenis yang sama. Dilansir dari Microbe Notes, fusi homotipik yang melibatkan fusi inti sel menghasilkan heterokaryon yang dapat merproduksi dirinya sendiri selama beberapa generasi.
Contohnya adalah sel sumsum tulang belakang yang digunakan sebagai donor sumsum tulang belakang.
Adapun, fusi sel tanpa fusi inti menghasilkan syncytium. Synctium ditemukan menyusun plasenta, tulang, tulang rawan, otot, dan sel raksasa berinti banyal.
Baca juga: Nama-Nama Tulang pada Tubuh Manusia
Fusi sel heterotipik adalah fusi sel antara dua atau lebih sel dari jenis yang berbeda. Hasil fusi sel heterotipik disebut dengan synkaryons.
Menurut Brenda M. Oglie, dkk dalam Biological Implications of Cells Fussion (2005), synkaryon ditemukan menyusun hepatosit (sel penting pada hati), tubulus ginjal, dan sel limfosit B yang berperan penting dalam imunitas tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.