KOMPAS.com - Teks persuasi merupakan teks yang berisi ajakan atau bujukan. Persuasi berasal dari bahasa Inggris persuade yang artinya mengajak.
Dilansir dari buku Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia (2021) oleh Kenang Tri Hatmo mengatakan, teks persuasi adalah salah satu jenis teks yang berisi ajakan, bujukan, pengaruh, atau imbauan kepada orang lain.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks persuasi diartikan sebagai naskah berupa kata-kata asli dari pengarang.
Pesan tersebut bisa disampaikan secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit).
Teks persuasi bertujuan untuk mengajak, membujuk, memengaruhi, atau mengimbau orang lain untuk melakukan suatu hal, baik secara langsung atau tidak langsung.
Baca juga: Persuasi: Pengertian dan Tekniknya
Apa fungsi fakta di dalam teks persuasi?
Fungsi fakta di dalam teks persuasi sebagai upaya meyakinkan pembaca atau pendengar, agar percaya dengan apa yang disampaikan.
Fakta dalam teks persuasi bisa berupa data penelitian resmi, data pemerintah, atau data lain yang bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya.
Selain itu, fungsi fakta di dalam teks persuasi digunakan untuk menghindari penggunaan kalimat yang bisa bertentangan atau menimbulkan konflik.
Berikut ciri-ciri teks persuasi, yaitu:
Baca juga: Struktur Teks Persuasi yang Benar
Disadur dari jurnal Analisis Kesalahan Penulisan Struktur Teks Persuasif pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Padangan (2021) oleh Dhea Eristania dan kawan-kawan, ada empat struktur teks persuasi, sebagai berikut:
Pengenalan isu atau alinea pembuka adalah bagian pengantar dari permasalahan atau topik yang akan dibahas dalam teks.
Rangkaian argumen atau alinea penjelas merupakan bagian sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait isu yang dibahas. Pada bagian ini disampaikan beberapa fakta pendukung untuk memperkuat argumen-argumen.
Pernyataan ajakan dalam teks persuasi berisi dorongan kepada pembaca atau pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ini bisa dinyatakan secara tersurat atau tersirat.
Penegasan kembali atau alinea penutup berisi penegasan kembali penyataan-pernyataan sebelumnya. Pada struktur ini, umumnya terdaoat kata-kata penanda simpulan, seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itu, dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Jenis-jenis Teks Persuasi dan Contohnya