KOMPAS.com – Sel elektrolisis adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia melalui reaksi redoks yang tidak spontan. Komponen apa saja yang ada di dalam sel elektrolisis?
Komponen yang ada dalam sel elektrolisis adalah elektroda (anoda dan katoda), elektrolit, dan juga sumber listrik.
Komponen sel elektrolisis yang pertama adalah elektroda. Elektroda merupakan konduktor listrik berupa logam yang terdiri dari dua bagian, yaitu elektroda positif dan negatif.
Elektroda positif disebut dengan anoda, sedangkan elektroda negatif disebut dengan katoda.
Baca juga: Sel Elektrokimia: Sel Volta dan Sel Elektrolisis
Katoda adalah elektroda bermuatan listrik negatif yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi reduksi pada sel elektrolisis.
Elektron dari sumber listrik akan memasuki katoda dan mereduksi ion di dalamnya. Ion yang direduksi kemudian akan menghasilkan endapan logam pada katoda. Makin besar muatan listriknya, maka makin banyak juga endapan logam yang terbentuk.
Adapun, contoh katoda yang kerap digunakan dalam sel elektrolisis adalah natrium.
Anoda adalah elektroda bermuatan listrik positif yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi oksidasi pada sel elektrolisis.
Baca juga: Hukum Faraday I dan II tentang Elektrolisis
Pada anoda, reaksi oskidasi menyebabkan ion melepaskan elektron dan menghasilkan gas yang terlihat seperti gelembung pada anoda.
Adapun, contoh anoda yang kerap digunakan dalam sel elektrolisis adalah klor dan seng.
Elektrolit merupakan salah satu komponen utama sel elektrolisis. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, elektrolit berfungsi mengangkut muatan listrik melalui migrasi ion.
Penggunaan elektrolit dalam sel elektrolisis sangat penting, terutama saat elektroda inert yang digunakan.
Baca juga: Mengapa Larutan Elektrolit dapat Menghantarkan Listrik?
Komponen sel elektrolisis selanjutnya adalah sumber listrik dengan tipe arus searah (DC), biasnaya merupakan baterai.
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, sumber listrik berfungsi memasok elektron sebagai sumber energi listrik yang kemudian akan mendorong terjadinya reaksi redoks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.