Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hukum Newton dan Contoh Penerapannya

Kompas.com - 10/10/2022, 14:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.comHukum Newton merupakan hukum sains mengenai sifat gerak benda. Hukum ini ditemukan oleh Isaac Newton.

Keadaan yang dipertahankan benda dapat berupa keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan.

Sifat yang demikian disebut kelembaman (inersia). Hukum Newton terdiri dari Hukum Newton I, Hukum Newton II, dan Hukum Newton III.

Hukum Newton I

Menyatakan bahwa tiap benda cenderung mempertahankan keadaannya, yaitu tetap diam atau tetap bergerak dengan kecepatan konstan.

Contoh penerapan Hukum Newton I, yaitu tabrakan dua mobil menyebabkan kerusakan pada sejumlah bagiannya.

Hal itu terjadi karena kedua mobil cenderung mempertahankan keadaan bergeraknya di jalan saat itu.

Baca juga: Hukum Gravitasi Newton

Salah satu mobil berusaha mengubah keadaan mobil kedua dari bergerak menjadi berhenti. Pengubahan keadaan ini memerlukan tenaga besar, yang diberikan melalui bagian mobil yang bersentuhan.

Jika tenaga yang diberikan melebihi daya tahan bagian mobil yang bersentuhan, akan terjadi kerusakan.

Hukum Newton II

Menyatakan bahwa sebuah benda yang dikenai gaya akan mengalami percepatan besar  yang berbanding lurus dengan besaran gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.

Benda yang diam memiliki kecepatan nol. Jika diberi gaya, akan memiliki kecepatan. Dengan demikian, benda mengalami perubahan kecepatan akibat adanya percepatan.

Contoh penerapan Hukum Newton II, yakni saat bermain sepak bola. Ketika ditendang, bola mengalami perubahan kecepatan dari nol menjadi tidak nol.

Akibatnya, bola mendapat percepatan dari kaki yang menendangnya. Kecepatan gerak bola juga akan bertambah besar jika tendangannya keras. Hal ini menunjukkan bahwa bola memiliki percepatan dan gaya yang bertambah besar.

Baca juga: Menghitung Massa dengan Hukum Newton II

Hukum Newton III

Menyatakan bahwa adanya gaya aksi, akan selalu diikuti gaya reaksi yang besarnya sama tetapi berlawanan arah.

Gaya itu akan saling meniadakan, terutama jika gaya tersebut bekerja pada benda yang sama. Jadi, pasangan aksi reaksi adalah dua gaya yang bekerja pada benda berbeda.

Contoh penerapan Hukum Newton III, yaitu teknologi roket yang menggunakan gaya aksi reaksi. Mesin roket melakukan gaya aksi lewat gas buang ke belakang.

Gas buang itu menghasilkan gaya yang besarnya sama pada roket bagian depan, berupa semburan gas.

Massa gas buang yang kecil menyebabkan gas itu terlontar ke belakang dengan kecepatan tinggi. Akibatnya, gaya reaksi gas buang roket mampu menggerakkan roket ke depan, dan meluncur ke angkasa.

Baca juga: Menghitung Gaya dengan Hukum Newton II

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com