Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Penyaluran Listrik hingga ke Rumah

Kompas.com - 30/08/2022, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Di zaman yang serba modern ini, listrik menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Menurut Gatut Susanta dan Sasi Agustoni dalam buku Kiat Hemat Bayar Listrik (2007), listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel atau penghantar lainnya.

Hampir semua aktivitas manusia berhubungan dengan energi listrik. Mulai dari bidang industri hingga penggunaan alat elektronik setiap harinya.

Agar bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya, listrik harus melewati serangkaian proses penting. Adapun proses ini merupakan tanggung jawab PLN (Perusahaan Listrik Negara).

Tahukah kamu, bagaimana proses penyaluran listrik hingga akhirnya sampai ke rumah?

Baca juga: Alasan Dibutuhkannya Bendungan untuk Menghasilkan Listrik

Berikut penjelasannya:

Pembangkit listrik

Proses utama dalam penyaluran listrik terjadi di pusat pembangkit listrik. Turbin dan generator menjadi komponen utama yang dibutuhkan dalam berbagai jenis pembangkit listrik.

Berdasarkan sumber energinya, pembangkit listrik dibagi menjadi:

  • PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
  • PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
  • PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
  • PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Transformator penaik tegangan

Listrik yang telah dihasilkan di pusat pembangkit listrik, disalurkan dan dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan hingga 500 kV (Kilovolt).

Hal itu diperlukan agar listrik yang disalurkan tidak terlalu tinggi dan lebih merata. Dengan pemikian, perpindahan listriknya jadi lebih efektif dan efisien.

Baca juga: Fungsi Air dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Gardu listrik

Setelah tegangannya dinaikkan, energi listrik disalurkan ke berbagai tempat menggunakan sistem transmisi bernama Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

Lewat sistem ini, listrik dialirkan ke gardu induk. Pada tahapan inilah, tegangan listrik diturunkan menjadi 20 kV (tegangan menengah) oleh transformator penurun tegangan.

Gardu distribusi

Energi listrik kemudian disalurkan ke gardu distribusi, dan diturunkan lagi tegangannya hingga menjadi 220 Volt (tegangan rendah).

Tegangan listrik tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan rumah tangga. Kemudian energi listrik dialirkan ke rumah-rumah dan industri melalui jaringan distribusi.

Konsumen

Adalah pemakai jasa energi listrik. Konsumen terbagi menjadi beberapa bagian tergantung tegangan yang dipakainya, yakni:

  • Konsumen biasa, yaitu rumah tinggal atau perkantoran yang menggunakan tegangan rendah (TR), biasanya 380 atau 220 Volt
  • Konsumen menengah yaitu mal, hotel, maupun industri yang menggunakan tegangan menengah (TM) atau 1000 Volt.

Baca juga: 20 Upaya untuk Penghematan Energi Listrik 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com