KOMPAS.com - Atmosfer merupakan selimut udara yang menyelubungi Bumi. Dilansir dari buku Ensiklopedia Fisika (2022) oleh Purwanto dan Ready Susanto, selimut atmosfer penting bagi kehidupan di permukaan Bumi.
Hal ini karena atmosfer menyerap atau memantulkan sebagian besar sinar yang berbahaya dari Matahari, seperti sinar ultraviolet.
Gas-gas yang ada di dalam atmosfer menyerap kehangatan sinar Matahari dan tidak membiarkannya memancar kembali ke ruang angkasa.
Sehingga terjadilah suhu permukaan Bumi. Jika tidak, Bumi akan menjadi planet yang tandus dan beku atau panas seperti planet lainnya.
Lapisan atmosfer memiliki ketebalan kurang lebih 1.000 kilometer dari permukaan Bumi dan bermassa 59 x 1014 ton. Di Bumi, atmosfer terdapat di ketinggian 0 kilometer dari permukaan tanah sampai sekitar 560 kilometer dari atas permukaan Bumi.
Atmosfer tidak hanya ada di Bumi, melainkan ada di beberapa planet lainnya. Hanya saja kandungan yang di dalam atmosfer berbeda-beda di setiap planet.
Baca juga: Atmosfer: Pengertian dan Proses Terbentuknya
Beberapa manfaat atmosfer, yaitu:
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berikut komposisi gas di dalam atmosfer, sebagai berikut:
Kandungan unsur yang paling banyak dalam atmosfer Bumi kita adalah nitrogen. Terdapat sekitar 78.08 persen. Nitrogen sangat dibutuhkan senyawa organik. Meski begitu nitrogen tetap membutuhkan unsur lain untuk membentuk senyawa baru.
Kadar oksigen di dalam atmosfer sebanyak 20,95 persen. Oksigen berfungsi untuk mengubah bahan atau zat makanan yang diolah ke dalam tubuh menjadi energi.
Oksigen berasal dari pepohonan, sehingga pohon membantu memelihara lapisan ozon yang penting bagi kehidupan.
Di dalam Bumi kadar karbondioksida sebesar 0,034 persen. Meski terlihat sedikit, karbondioksida dapat dihasilkan dari pembakaran lahan, pernafasan manusia dan hewan, serta energi yang dibutuhkan tanaman.
Baca juga: Merunut Terbentuknya Atmosfer Bumi
Bentuk lain dari oksigen yang efektif menyerap radiasi ultra violet di mana radiasi ini memiliki energi yang sangat besar dan bahaya bagi tubuh. Lapisan ini dapat dijangkau pada ketinggian 20 - 30 kilometer. Komposisi ozon sebesar 0,00006 persen.
Unsur gas mulia karena tidak mudah bergabung dengan unsur lainnya, sehingga sulit membentuk senyawa lain. Neon memiliki komposisi sebesar 0,0018 persen, argon 0,93 persen, kripton 0,00011 persen, dan xenon memiliki komposisi paling terkecil di atmosfer.
Uap air yang ada di atmosfer adalah hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air penting dalam proses cuaca atau iklim, karena berubah fase.
Gas ini adalah yang paling ringan dan sering digunakan untuk mengisi balon meteorologi. Helium memiliki kadar 0,0005 persen di atmosfer dan hidrogen sebesar 0,00005 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.