Oleh: Nolilita, Guru SMPN Binaan Khusus, Kota Dumai, Riau
KOMPAS.com - Sebuah teks yang menceritakan kisah atau cerita yang dirangkai melalui dialog untuk dibawakan melalui seni peran atau akting sehingga dapat menggambarkan cerita dan berbagai peristiwa kehidupan yang disajikan dalam suatu pentas disebut dengan drama.
Sedangkan menurut etimologi, istilah dari sebuah drama itu bearasal dari bahasa Yunani yaitu draomai, yang memiliki makna sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi.
Berdasarkan sejarah kata tersebut, teks drama merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang ditulis dan selanjutnya digunakan dalam pementasan di sebuah panggung.
Namun, secara luas drama dapat diartikan sebagai bentuk karya sastra yang mana isinya menyangkut kehidupan yang disajikan atau ditampilkan dalam bentuk gerak.
Untuk itu drama membutuhkan komunikasi, situasi, dan tindakan yang berkualitas tinggi. Kualitas dapat dilihat secara keseluruhan dan bagaimana konflik atau masalah muncul dalam drama.
Baca juga: Dialog: Pengertian dan Alurnya dalam Drama
Sebagai salah karya sastra yang ada di Indonesia, karya sastra drama memang memiliki perbedaan dengan karya sastra lainnya, karakteristik yang dimiliki drama sebagai berikut.
Ada beberapa struktur ini disusun secara sistematis dan diperhatikan dalam teks drama yang dapat dipertimbangkan dalam proses kreatif menulis teks drama yaitu:
Pada bagian ini penulis mengacu pada kalimat atau pembukaan cerita dan pengantar atau latar belakang cerita.
Umumnya meliputi, pengenalan tokoh, pernyataan situasi dan cerita dari awal, konflik yang akan diceritakan dalam cerita yang akan diceritakan dalam drama.
Pada bagian ini penulis dimulai menciptakan sebuah konflik. Untuk komplikasi, tokoh utama akan menemukan berbagai kendala antara dirinya atau pun dengan tokoh lainnya dengan tujuan atau keinginannya.
Berbagai kesalahpahaman yang sering dialami oleh para tokoh dalam perjuangan melawan rintangan tersebut.
Baca juga: Pengertian dan Ciri-ciri Umum Drama
Untuk bagian ini penulis menceritakan hal apa saja yang menghalangi tokoh utama. Bagian ini harus muncul secara logis dan sesuai dengan berbagai kompleksitas atau klimaks yang diusulkan sebelumnya (mencegah konflik puncak kompleksitas dan resolusi).
Bagian ini merupakan bagian akhir dari drama, dan bentuk kata penutup tersebut berisi kesimpulan atau informasi tentang keseluruhan isi drama agar para penonton atau pembaca melebih memahami drama yang telah dipentaskan. Untuk bagian ini biasanya disediakan oleh dalang atau tokoh.
Unsur dari sebuah teks drama terdiri dari banyak elemen. Berikut ini adalah uraian unsur atau elemen dari drama, sebagai berikut: