Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian dan Fungsi Fotoreseptor Batang

Kompas.com - 24/08/2021, 12:30 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pengelihatan adalah salah satu indera manusia yang membuat kita bisa melihat bentuk, warna, juga mengenali wajah orang lain, dan berbagai obejk lainnya.

Namun tahukah kamu bahwa proses bagaimana manusia bisa melihat adalah hal yang kompleks dan tersetruktur?

Manusia dapat melihat karena memiliki organ pengelihatan berupa mata. Di dalam mata terdapat berbagai sel, salah satunya adalah fotoreseptor batang atau sel batang.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sel batang adalah salah satu dari dua jenis sel fotoreseptor di retina mata (satunya lagi adalah sel kerucut).

Fotoreseptor berarti sel yang bisa menerima rangsangan visual berupa cahaya baik panjang gelombang maupun intensitasnya

Fotoreseptorlah yang memungkinkan manusia menerima cahaya yang dipancarkan obyek, sehingga mata manusia bisa melihat. Disebut sel batang, karena strukturnya menyerupai batang tumbuhan.

Baca juga: Kenapa Setelah Menangis Mata Bengkak?

Roberst S. Molday dan Orson L. Moritz dalam jurnal Photoreceptors at a Glance (2015) menyebutkan bahwa sel batang berbentuk silinder yang terdiri atas lebih dari 1000 cakram berdempetan yang dibungkus oleh membran plasma.

Fungsi sel batang

Retina memiliki sekitar 120 juta fotoreseptor batang. Fotoreseptor batang 500 hingga 1000 kali lebih sensitif terhadap cahaya dibanding fotoreseptor kerucut.

Dilansir dari American Academy of Opthalmology, fotoreseptor batang berkonsentrasi di area luar retina dan memberikan pengelihatan tepi.

Dalam cakram sel batang terdapat lebih banyak fotopigmen yang peka terhadap rangsangan cahaya daripada sel kerucut. Fotopigmen sel batang terbentuk dari vitamin A dan protein yang diberi nama dengan rhodopsin.

Dilansir dari College of Science Rochester Institute of Technology, fotoreseptor batang memiliki sensitivitas tinggi namun ketajaman yang rendah. Fungsi utama fotoreseptor batang adalah untuk mendeteksi masuknya cahaya.

Hal tersebut berarti fotoreseptor batang membuat manusia dapat melihat dalam kondisi intensitas cahaya yang rendah (remang-remang atau gelap).

Baca juga: Mata sebagai Alat Optik

Fotoreseptor batang yang sangat sensitif, dengan mudah mendeteksi perbedaan ukuran, bentuk, juga kecerahan visual dalam intensitas cahaya yang rendah. Sehingga memungkinkan manusia melihat benda dalam kondisi gelap atau pengelihatan malam.

Fotoreseptor batang tidak melihat warna maupun detail dengan tajam. Mereka membedakan objek dengan memberikan warna hitam dan putih sesuai dengan intensitas cahaya yang terdeteksi.

Biasanya manusia tidak akan bisa melihat apa-apa ketika lampu dimatikan secara tiba-tiba. Semuanya hanya gelap dan hitam, namun perlahan mata mulai beradaptasi. Fotoreseptor batang mulai menerima intensitas cahaya yang rendah dan menjalankan proses fototranduksi.

Rhodopsin akan terbentuk melalui proses biokimia tersebut sehingga mata mulai bisa melihat apa yang ada dalam gelap.

Mata bisa melihat bentuk dan ukuran benda dalam gelap, namun terkadang benda terlihat hitam dan putih saja tanpa jelas warnanya apa. Pengelihatan malam tersebut adalah hasil kerja dari fotoreseptor batang.

Baca juga: Bagian Mata dan Fungsinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com