Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan dan Persamaan antar Sistem Saraf dengan Endokrin Manusia

Kompas.com - 24/08/2021, 11:45 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Manusia memiliki sistem koordinasi tubuh yang sangat kompleks. Sistem koordinasi memungkinkan manusia untuk bergerak, bereaksi terhadap rangsangan eksternal, menjaga keseimbangan tubuh, hingga menjaga kondisi homeostatis.

Sistem koordinasi manusia ditangani oleh sistem saraf dengan sistem endokrin. Namun apakah keduanya memiliki fungsi yang sama?

Untuk mengetahui jawabannya, marilah kita simak perbedaan dan persamaan antara sistem saraf dengan sistem endokrin pada manusia berikut ini:

Pengertian

Dilansir dari Health Direct, sistem saraf adalah sistem komunikasi tubuh yang mengontrol banyak hal yang dilakukan tubuh. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf.

Adapun sistem endokrin adalah sistem yang memproduksi dan mengeluarkan hormon untuk mengontrol fungsi tubuh. Sehingga sistem endokrin sering disebut dengan sistem hormon.

Baca juga: Saraf Simpatik: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Sistem saraf dan sistem endokrin pada tubuh manusia sama-sama memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan tubuh.

Sistem saraf mengkoordinasikan kecerdasan, memori, kemampuan belajar, fungsi dasar tubuh, gerakan, indera, dan juga menanggapi keadaan darurat.

Berdasarkan situs Hormone Health Network, adapun sisetm endokrin atau sistem hormon mengontrol fungsi tubuh seperti pernafasan, pertumbuhan, metabolisme, persepsi sensorik, pergerakan, hingga perkembangan seksual dan reproduksi.

Persamaan 

Berikut persamaan sistem saraf dan sistem endokrin adalah:

  1. Kedua sistem merupakan bagian dari sistem koordinasi tubuh
  2. Bekerja sama untuk mengatur keseimbangan tubuh
  3. Mengatur proses homeostatis dan adaptasi terhadap lingkungan eksternal
  4. Berperan dalam kontrol sel dan organ tubuh
  5. Mensekresikan cairan kimia

Perbedaan 

Perbedaan dari sistem saraf dan sistem endokrin adalah:

  1. Sistem saraf memiliki respon yang lebih cepat daripada sistem endokrin
  2. Sinyal istem saraf disampaikan oleh neutrotransmitter, sedangkan sinyal sistem endokrin disampaikan oleh hormon
  3. Sinyal sistem saraf dibawa disampaikan oleh saraf, sedangkan sinyal sistem endokrin disampaikan oleh aliran darah
  4. Efek sistem saraf lebih terfokus, sedang efek sistem endokrin lebih tersebar luas
  5. Efek sistem saraf lebih sebentar dibanding efek sistem hormon

Baca juga: Kelistrikan pada Sel Saraf

Kecepatan respon sistem saraf dan sistem endokrin bergantung pada jalur penyampaian sinyalnya. Dilansir dari Lumen Learning, sistem saraf melepaskan neutrotransmitter di dekat sel dengan saraf reseptornya, tetapi sistem endokrin melepaskan hormon ke dalam aliran darah.

Hormon tersebut kemudian berjalan ke seluruh tubuh dan memengaruhi sel yang mengandung reseptornya.

Sederhananya neutrotransmitter sistem saraf langsung diantarkan ke sel tertentu oleh saraf, sedangkan hormon harus melakukan perjalanan jauh melalui aliran darah untuk sampai ke sel tertentu.

Hal tersebut membuat respon sistem saraf lebih cepat dibandingkan dengan respon sistem endokrin.

Efek hormon dari sistem endokrin yang tersebar dalam aliran darah juga memengaruhi bagian tubuh yang lebih luas daripada neutrotransmitter sistem saraf yang lebih terpusat.

Disadur dari Medicine LibreTexts, efek sistem saraf seringkali berumur pendek contohnya mekanisme mundurnya (refleks) tangan ketika menyentuh sesuatu yang panas. Adapun efek hormon dari sistem endokrin biasanya lebih bertahan lama daripada efek sistem saraf.

Baca juga: Jaringan Epitelum, Ikat, Otot dan Saraf pada Vertebrata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Skola
Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

Skola
Candrane Perangan Awak

Candrane Perangan Awak

Skola
Cacading Awak Bahasa Jawa

Cacading Awak Bahasa Jawa

Skola
Munggah Kabiasaane Awak Bahasa Jawa

Munggah Kabiasaane Awak Bahasa Jawa

Skola
Arane Pegawean Basa Jawa

Arane Pegawean Basa Jawa

Skola
4 Wujud Diferensiasi Sosial beserta Penjelasannya

4 Wujud Diferensiasi Sosial beserta Penjelasannya

Skola
Stratifikasi Sosial dan Sifatnya

Stratifikasi Sosial dan Sifatnya

Skola
Lapisan Matahari beserta Penjelasannya

Lapisan Matahari beserta Penjelasannya

Skola
Cara Mengubah Active Voice ke Passive Voice

Cara Mengubah Active Voice ke Passive Voice

Skola
Unsur-unsur Komunikasi Intrapersonal

Unsur-unsur Komunikasi Intrapersonal

Skola
3 Bedanya El Nino dan La Nina, Apa Saja?

3 Bedanya El Nino dan La Nina, Apa Saja?

Skola
Majas Pleonasme: Pengertian dan Contohnya

Majas Pleonasme: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com