KOMPAS.com - Kantong semar adalah tumbuhan karnivora atau pemakan daging. Tumbuhan ini suka memakan serangga atau hewan kecil.
Banyak yang menyangka jika kantong di tumbuhan ini merupakan bunganya, padahal kantong tersebut digunakan untuk menjebak dan menangkap hewan buruannya.
Tumbuhan bernama latin Nepenthes ini hidup dengan cara menempel di batang pohon. Berbeda dengan tumbuhan lainnya, kantong semar hidup dan tumbuh baik di tanah yang minim unsur hara. Tumbuhan ini bisa ditemui di tempat yang lembab dan minim pencahayaan matahari.
Menurut I Wayan Adnyana dalam jurnal Penerapan Metode Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 023 Long Ikis Mata Pelajaran IPA pada Topik Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup (2014), kantong semar tidak bisa mencukupi kebutuhan nitrogen karena tanahnya minim unsur hara serta nitrogen.
Baca juga: Mengenal Tanaman Serealia dan Manfaatnya
Maka dari itu, tanaman ini membutuhkan nitrogen yang didapatnya dari serangga dan hewan kecil. Serangga cukup banyak mengandung nitrogen yang dibutuhkan kantong semar. Sehingga tanaman ini akan mendapatkan nutrisi yang cukup.
Dilansir dari situs Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, agar bisa menarik perhatian serangga incarannya, kantong semar akan menghasilkan cairan. Setelah serangga masuk ke dalam kantong, tanaman ini menghasilkan lapisan mirip lilin yang sangat licin.
Lapisan ini membuat serangga tersebut tidak bisa keluar dan akhirnya terpeleset. Selain memiliki lapisan mirip lilin, kantong semar juga mempunyai cairan asam bernama proteolase. Fungsinya untuk mencerna kerangka keras dan daging serangga.
Dari penjelasan di atas, terdapat tiga ciri khusus kantong semar, yaitu:
Selain itu, terdapat ciri khusus kantong semar lainnya yang terletak pada bentuk kantongnya. Sekilas bentuk kantong ini agak mirip seperti piala. Kantong ini berfungsi untuk menarik perhatian, menjebak dan menangkap serangga.
Baca juga: Mencangkok Tanaman: Cara, Keuntungan dan Kerugiannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.