Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Biogas Kotoran Sapi?

Kompas.com - 31/05/2021, 15:53 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biogas kotoran sapi adalah bahan bakar terbarukan yang berasal dari hasil penguraian kotoran sapi.

Biogas adalah energi terbarukan yang berasal dari penguraian sampah organik. Yang termasuk sampah organik adalah kotoran hewan dan sisa makanan.

Biogas dinilai sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar fosil yang lebih murah, lebih ramah lingkungan, dan mudah dikontrol.

Sapi merupakan salah satu binatang ternak yang diternakan hampir di seluruh dunia. Daging sapi merupakan komoditas perdagangan yang tidak akan pernah mati, karena merupakan salah satu bahan makanan yang popular bagi manusia.

Tanpa disadari, peternakan sapi juga menghasilkan limbah kotoran sapi yang banyak setiap harinya. Kotoran tersebut akan selalu bertambah, jika dibuang ke lingkungan akan memberikan efek buruk bagi lingkungan.

Baca juga: Mass Wasting: Pengertian dan Jenisnya

Sehingga penggunaan kotoran sapi sebagai sumber biogas adalah hal yang paling bijaksana. Kotoran sapi yang dianggap sebagai sampah bisa berubah menjadi energi yang bermanfaat bagi manusia.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, produksi biogas di peternakan juga dapat mengurangi bau, serangga, dan pathogen yang datang dari timbunan kotoran sapi. Selain itu, biogas juga menghasilkan nilai ekonomis karena merupakan pengganti bahan bakar fosil seperti gas alam.

Produksi biogas kotoran sapi

Biogas kotoran sapi diproduksi dengan cara fermentasi anaerob, yaitu kotoran sapi dimasukkan ke dalam sebuah tempat yang tanpa oksigen dan dibiarkan.

Secara alamiah akan muncul bakteri anaerob yang memecah molekul organik kotoran sapi menjadi kumpulan gas metana, karbon dioksida, dan sedikit karbon monoksida, nitrogen, juga hidrogen.

Dilansir dari HomeBiogas, kandungan metana biogas berkisar 50 persen hingga 70 persen membuatnya mudah terbakar dan menghasilkan nyala api berwarna biru tua.

Hal tersebut membuat biogas bisa menggantikan peran bahan bakar fosil dalam kehidupan manusia. Selain biogas, hasil sampingan fermentasi anaerob adalah pupuk alami bagi tumbuhan.

Baca juga: Apa yang Dilakukan Jika Sumber Energi Habis?

S Hidayati dkk dalam jurnal berjudul Technical and Technologi aspect Assessment of Biogas Agroindustry from Cow Manure: Cas Study on Cattle Livestock Industry in South Lampung District (2019) menyebutkan bahwa 198.00 kilogram kotoran sapi bisa menghasilkan 1.663 meter kubik biogas yang berpotensi menghasilkkan 214 kilowatt energi listrik.

Kemampuan tersebut membuat biogas adalah solusi mengurangi sampah organik yang paling efisien. Pengurangan sampah tersebut menghasilkan produk yang bisa menggeser bahan bakar fosil yang suatu saat akan habis. Metana juga dinilai merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Kotoran sapi dan bahan organik lainnya jika dibiarkan di lingkungan dapat melepaskan gas metana. Jika kotoran tersebut diubah menjadi biogas, maka metana tidak akan dilepaskan ke atmosfer begitu saja. Gas metana akan dibakar sebagai sumber energi, dan pembakarannya akan melepaskan karbon dioksida.

Walau gas karbon dioksida juga merupakan gas rumah kaca. Gas metana memiliki kemampuan menangkap panas 21 kali lebih kuat dibanding karbon dioksida.

Sehingga penggantian gas metana dengan gas karbon dioksida ini dinilai lebih baik daripada harus melepaskan metana secara langsung ke atmosfer dan mendorong pemanasan global yang lebih cepat.

 Baca juga: Apa Itu Biogas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com