Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanfaatan Energi Biogas dalam Kehidupan Sehari-hari

Kompas.com - 29/04/2020, 09:40 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI pada Rabu, 29 April 2020 membahas energi bagi siswa SD kelas 4-6.

Salah satu pertanyaan yang diajukan seputar energi alternatif.

Soal: Jelaskan pemanfaatan energi alternatif biogas dalam kehidupan sehari-hari!

Jawaban: Biogas dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar di rumah.

Biogas bisa menggantikan gas yang digunakan untuk memasak.

Selain itu, biogas juga dapat dimanfaatkan untuk penerangan dan listrik. Generator listrik bisa memanfaatkan energi yang bersumber dari biogas.

Dengan demikian, listrik dan penerangan di rumah tak lagi menggunakan minyak bumi atau batu bara yang merusak lingkungan.

Baca juga: Mengapa Pemanfaatan Sumber Energi Tidak Boleh Berlebihan?

Seorang warga mengumpulkan kotoran sapi pada pagi hari di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (10/5/2018). Di desa tersebut, sejak tahun 2007, sebuah inovasi bahan bakar gas buatan dari kotoran sapi terus dikembangkan yaitu biogas sapi, yang kini kini telah dibangun sebanyak 40 instalasi digester yang dapat disalurkan ke 100 kepala keluarga.ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGRO Seorang warga mengumpulkan kotoran sapi pada pagi hari di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (10/5/2018). Di desa tersebut, sejak tahun 2007, sebuah inovasi bahan bakar gas buatan dari kotoran sapi terus dikembangkan yaitu biogas sapi, yang kini kini telah dibangun sebanyak 40 instalasi digester yang dapat disalurkan ke 100 kepala keluarga.
Pemanfaatan biogas di desa

Sejak tahun 2007 biogas dari kotoran sapi terus dikembangkan di Desa Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.

Sebelum adanya pengembangan energi biogas di desa tersebut para warga masih menggunakan bahan bakar minyak dan gas LPG untuk memasak.

Lambat laun pengembangan biogas terus dilakukan. Hingga kini telah dibangun sebanyak 40 instalasi digester biogas sapi yang dapat disalurkan ke 100 kepala keluarga digunakan sebagai bahan bakar gas untuk memasak dan penerangan pada lampu petromak.

Warga yang sebagian besar adalah peternak sapi yaitu sebanyak 120 peternak, tidaklah kesulitan dalam mencari bahan dasar dalam pembuatan biogas.

Baca juga: Dengan Biogas, Selangkah Lagi Danau Toba Jadi Bali Baru

Setiap pagi para penernak mengumpulkan kotoran sapi lalu dihaluskan dengan air. Setelah itu kotoran sapi tersebut diendapkan ke dalam digester biogas agar menghasilkan gas.

Untuk membangun desa mandiri energi gas, setiap tahun Pemerintah Desa Urutsewu menargetkan minimal membangun 10 digester biogas sapi.

Digester biogas sapi itu diharapkan dapat dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai bahan bakar gas untuk memasak dan penerangan sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya serta menghemat penggunaan energi minyak dan gas bumi.

(Sumber: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho | Editor: Dino Oktaviano)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com