Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Singkat Budaya Khas DKI Jakarta

Kompas.com - 29/04/2020, 09:11 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia memiliki kebudayaan khas seperti daerah lainnya di Indonesia.

Dirangkum dari situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (jakarta.go.id), Jakarta merupakan rumah bagi etnis betawi.

Etnis betawi bermukim di Jakarta yang dulunya bernama Batavia sejak abad ke-17.

Rumah adat betawi berstruktur rangka kayu, beralas tanah yang diberi lantai tegel atau semen yang biasa dikenal dengan rumah depok.

Berdasarkan bentuk dan struktur atapnya, rumah tradisional Betawi dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu potongan gudang, potongan joglo (limasan) dan potongan bapang atau kebaya.

Beberapa hiasan yang digunakan di rumah betawi memiliki motif Pucuk Rembung, Cempaka, Swastika, Matahari, Kipas, Jambu Mede, Delima Flora, dan Gigi Balang.

Pakaian adat Betawi

Masyarakat Betawi memiliki pakaian khas yang digunakan sebagai pakaian sehari-hari, pakaian setengah resmi, dan pakaian resmi.

Pakaian sehari-hari pria Betawi berupa baju koko atau sadariah, celana batik, kain pelekat, dan peci atau kopiah.

Pakaian laki-laki, disebut Ujung Serong biasa dipakai bapak-bapak. Pakaian ini berupa setelan jas tutup warna gelap, celana pantalon, dilengkapi kain batik yang dikenakan di sekitar pinggang yang ujungnya serong di atas lutut.

Aksesoris berupa kuku macan, dan jam saku rantai. Juga dikenakan tutup kepala Liskol atau kopiah dan alas kaki sepatu pantovel.

Pakaian wanita berupa kain kebaya panjang di bagian depan, berenda, baju seperti ini disebut juga baju encim.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama beberapa finalis Abang None 2017 di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Sekatan, Kamis (13/7/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama beberapa finalis Abang None 2017 di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Sekatan, Kamis (13/7/2017).

Kain yang digunakan lebih panjang dari kebaya Nyak, berbahan tipis dan memakai kutang yang sering disebut kutang Menek.

Pakaian wanita dewasa atau disebut kebaya panjang Nyak berupa kebaya panjang di atas lutut dan sedikit berbelah di bagian depan dengan pingiran (gir) dari sutera atau bahan tebal maupun tipis.

Busana ini dipercantik dengan selendang yang dapat juga digunakan sebagai kerudung dan juga dilengkapi dengan kutang berkancing sampai kepinggul dan memakai pending (ban pinggang) dari emas atau perak.

Kain sarung yang dipergunakan tidak diwiru sebagaimana pakaian daerah umumnya. Ibu-ibu muda memakai sarung berwarna cerah sedangkan ibu-ibu berusia lanjut mengenakan kain berwarna agak gelap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com