Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Keanekaragaman Hayati

Kompas.com - 01/09/2020, 18:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Keanekaragam hayati adalah keanekaragaman organisme yang menunjukan keseluruhan atau totalitas variasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keanekaragaman hayati merupakan keseluruhan keanekaragaman makhluk yang diperlihatkan suatu daerah mulai keanekaragaman genetika, jenis dan ekosistemnya.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan yang ditemukan di suatu tempat di bumi.

Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman dari makhluk hiudp dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tesktur, penampilan dan sifat.

Dalam buku Keanekaragaman Hayati (2011) karya Amien S. Leksono, istilah keanekaragaman hayati pertama kali digunakan dalam versi panjangnya oleh lovejoy pada 1980.

Awalnya istilah tersebut digunakan untuk menyebutkan jumlah spesies. Karena terlalu sederhana, maka istilah tersebuat menimbulkan perdebatan dikalangan ahli.

Baca juga: Lindungi Keanekaragaman Hayati, Ilmuwan Berencana Bikin Daftar Spesies di Dunia

Sebagian besar menyatakan keanekaragaman hayati tidak sama dengan jumlah spesies, karena istilah yang pertama bersifat lebih umum.

Keanekaragaman hayati menurut De Long adalah ciri suatu area yang menyangkut keragaman di dalam dan diantara organisme hidup, kumpulan orgnisme, komunitas biotik dan proses biotik, yang masih bersifat alamiah maupun yang sudah diubah oleh manusia.

Tingkat keanekaragaman hayati

Secara garis besar keanekaragaman hayati ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu, keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem.

Berikut penjelasannya:

  • Keanekaragaman genetik

Keanekaragaman genetik merupakan variasi genetik individu-individu suatu populasi.

Gen merupakan unit kromosom pembawa kode untuk pembuatan protein spesifik.

Keanekaragaman merupakan faktor utama dalam evolusi meski prosesnya belum sepenuhnya diketahui. Hal tersebut dikemukaan oleh Lamark dan Darwin.

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), penyebab terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua induk.

Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk.

Baca juga: Taman Nasional Betung Kerihun, Menyimpan Keanekaragaman Hayati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com