Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosiologi: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 30/07/2020, 13:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu pengetahun atau ilmu tentang sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.

Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berati kawan atau teman, dan kata Yunani yaitu logos yang memiliki arti pengetahuan.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari masyarakat, interaksi dan proses yang melestarikan dan mengubahnya.

Sosiologi melakukan ini dengan memeriksa dinamika bagian-bagian masyarakat penyusun seperti institusi, komunitas, populasi, gender, ras atau kelompok umur.

Sosiologi juga mempelajari status sosial atau stratifikasi, gerakan sosial, dan perubahan sosial serta gangguan sosial dalam bentuk kejahatan, penyimpangan, dan revolusi.

Baca juga: Manfaat Belajar Sosiologi

Kehidupan sosial sangat mengatur perilaku manusia, sebagian besar karena manusia tidak memiliki naluri yang memandi sebagain besar perilaku hewan.

Karena manusia bergantung pada institusi dan organisasi sosial untuk menginformasikan keputusan dan tindakan mereka.

Mengingat peran penting yang dimainkan organisasi dalam mempengaruhi tindakan manusia, adalah tugas sosiologi untuk menemukan bagaimana organisasi memengaruhi perilaku orang, bagaimana mereka dibentuk, atau bagaimana organisasi berinteraksi satu sama lain,

Di antara struktur organisasi yang paling mendasar adalah lembaga ekonomi, agama, pendidikan, dan politik, serta lembaga yang lebih khusus seperti keluarga, komunitas, militer, kelompok teman sebaya, klub, dan asosiasi sukarelawan.

Sejarah perkembangan sosiologi

Sosiologi didirikan oleh orang-orang Yunani kuno. Awalnya merupakan bagian dari filsafat sosial.

Baca juga: Biografi dan Pemikiran Auguste Comte, Bapak Sosiologi

Karena pada waktu itu pembahasan tentang masyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum saja, seperti perang, konflik sosial.

Dalam perkembangannya pembahasan masyarakat meningkat lebih mendalam, seperti tentang susunan kehidupan yang diharapkan, norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.

Dalam buku Sosiologi: Menyelami Sosial di Masyarakat (2007), pada abad ke-19 seorang filsuf asal Prancis bernama Auguste Comte mengemukakan kekhawatirannya atas keadaan masyarakat Prancis setelah pecahnya Revolusi Prancis.

Dampak revolusi tersebut selain menimbulkan perubahan positif dengan munculnya iklim demokrasi juga mendatangkan perubahan negatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com