Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hewan Pura-pura Mati?

Kompas.com - 04/04/2020, 16:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Setiap spesies di Bumi memiliki sifat, perilaku dan mekanisme pertahanan yang unik. Salah satu aspek yang paling menarik dalam dunia hewan yaitu pura-pura mati.

Tahukah kamu mengapa hewan punya kemampuan pura-pura mati atau tampak mati dalam keadaan tertentu?

Thanatosis

Mengutip World Atlas, perilaku pura-pura mati dikenal dengan istilah thanatosis atau imobilitas tonik. Thanatosis adalah perilaku adaptif yang unik pada hewan sebagai mekanisme pertahanan dalam menjaga kelangsungan hidupnya.

Dalam Kerajaan Hewan, perilaku adaptif tersebut terjadi pada berbagai jenis hewan mulai dari mamalia, serangga hingga reptil.

Berpura-pura mati tidak hanya dilakukan sebagai mekanisme bertahan saja. Melainkan juga menjadi trik untuk menangkap mangsa bahkan sarana untuk berkembangbiak.

Baca juga: Benarkah Hewan Peliharaan Punya Kepribadian Seperti Manusia?

Mekanisme bertahan

Dilansir dari Thought Co., biasanya perilaku thanatosis umum terlihat pada hewan yang lebih rendah pada rantai makanan untuk ditunjukkan pada spesies yang lebih tinggi.

Ketika dihadapkan pada situasi mengancam, hewan dapat berpura-pura mati, bahkan mengeluarkan bau yang menyerupai bau daging membusuk. Predator yang mencari mangsa hidup akan kehilangan minat karena mengira mangsanya adalah mayat yang berpenyakit.

Ada hewan yang berpura-pura mati untuk mengelabui pemangsa tidak saja dengan menjatuhkan diri ke tanah. Contoh hewan opossum saat thanatosis mengeluarkan bau busuk seolah tubuhnya sudah membusuk selama berhari-hari.

Ular berhidung babi selatan juga mempraktikkan mekanisme bertahan yang sama. Mengeluarkan bau sambil berbaring tak bergerak bahkan memuntahkan darah.

Baca juga: Mengapa Ada Hewan yang Menjadi Simbol Kejahatan?

Mendekati mangsa

Thanatosis juga digunakan sebagai cara untuk mendekati mangsa, meski kasus seperti ini jarang terjadi.

Contoh Cichlid Livingston, ikan asli dari Danau Malawi di Afrika Timur, disebut ikan tidur (sleeper fish). Ikan itu menenggelamkan diri ke dasar danau dan menunggu ikan yang berenang di dekatnya. Setelah berada dalam jangkauan, ia akan menyerang dan memangsa.

Spesies kumbang pselaphid (Claviger tertaceus) juga menggunakan perilaku thanatosis untuk mendapatkan makanan. Kumbang ini berpura-pura mati agar dibawa semut ke sarang. Begitu sampai di sarang semut, kumbang akan kembali hidup dan memakan larva semut.

Baca juga: Mete Itu Kacang atau Buah?

Reproduksi

Berpura-pura mati juga dapat digunakan sebagai strategi berkembang biak. Contoh laba-laba Pisaura mirabilis. Laba-laba jantan mempersembahkan makanan selama masa pendekatan. Saat laba-laba betina mulai makan, laba-laba jantan baru melakukan kopulasi.

Bila laba-laba betina mengalihkan perhatian yang mengancam pada laba-laba jantan, laba-laba jantan akan berpura-pura mati. Sehingga perilaku adaptif ini meningkatkan kesempatan laba-laba jantan berkopulasi dengan laba-laba betina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com