KOMPAS.com - Proses untuk mewujudkan integrasi nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seringnya menghadapi berbagai ancaman.
Salah satu ancaman terhadap integrasi nasional yaitu di bidang pertahanan dan keamanan (hankam). Tahukah kamu apa itu ancaman terhadap integrasi hankam?
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, persenjataan militer pada setiap negara terus ditingkatkan. Bahkan dipercaya ada negara yang memiliki senjata pemusnah massal berbahan kimia dan nuklir.
Adanya persenjataan militer tersebut berpotensi menjadi ancaman militer yang menggunakan kekuatan senjata yang terorganisir.
Ancaman ini dinilai mampu membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa.
Baca juga: Ancaman Bagi Integrasi Nasional
Kekuatan bersenjata dapat digunakan untuk melakukan berbagai ancaman hankam. Beberapa bentuk ancaman bidang hankam yaitu:
Berikut ini penjelasannya:
Kekuatan bersenjata dapat digunakan untuk melakukan agresi atau invasi. Suatu negara yang melakukan agresi terhadap negara lain adalah ancaman bagi kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa.
Terdapat beberapa bentuk agresi mulai dari yang berskala paling kecil hingga skala terbesar.
Invasi adalah bentuk agresi berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain.
Bangsa Indonesia pernah diinvasi dua kali oleh Belanda yang ingin kembali menjajah. Yaitu Agresi Militer I (21 Juli 1947-5 Agustus 1947) dan Agresi Militer II (19 Desember 1948).
Baca juga: Ancaman Integrasi Nasional Bidang Ideologi
Bentuk ancaman militer yang sering terjadi adalah tindakan pelanggaran wilayah, baik wilayah laut, ruang udara dan daratan.
Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga timbul potensi pelanggaran wilayah. Wilayah Indonesia pernah dicaplok dan diakui oleh negara lain.
Ancaman militer pemberontakan bersenjata adalah ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri.
Tetapi tidak menutup kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut didukung oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.