Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggolongan Narkoba di Indonesia

Kompas.com - 01/02/2020, 09:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud,BNN

KOMPAS.com - Narkotika, psikotropika, zat-zat adiktif dan obat berbahaya lainnya (NAPZA) atau disebut narkoba merupakan salah satu hal yang mengancam masa depan remaja.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada 2018 di kelompok pelajar dan mahasiswa mencapai 3,2 persen.

Angka itu setara dengan 2.297.492 orang dari total jumlah pelajar remaja di Indonesia yang sebanyak 15.440.000 orang.

Tahukah kamu apa itu narkoba?

Dilansir dari situs resmi BNN, NAPZA bersifat psikotropik dan psikoaktif yang mempunyai pengaruh terhadap sistem syaraf.

NAPZA atau narkoba biasanya digunakan sebagai analgetika (pengurang rasa sakit).

NAPZA menimbulkan pengaruh pada aktivitas mental dan perilaku penggunanya serta digunakan sebagai terapi gangguan psikiatrik pada dunia kedokteran.

Obat-obatan ini termasuk dalam daftar obat G yang artinya dalam penggunaannya harus disertai dengan kontrol dosis yang sangat ketat oleh dokter.

Baca juga: Kenalkan Bahaya Narkoba pada Anak Sejak Dini

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, sintetis maupun semisintetis, yang menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Zat adiktif atau zat berbahaya adalah bahan lain dan obat bukan narkotika atau psikotropika, yang penggunaannya menimbulkan ketergantungan, yakni keinginan menggunakan kembali secara terus menerus.

Apabila penggunaan zat adiktif dihentikan akan timbul efek putus zat di antaranya rasa sakit atau lelah yang luar biasa.

Penggolongan narkotika

Penggolongan narkotika berbeda di tiap-tiap negara. Di beberapa negara, kandungan yang disebut di bawah ini tidak termasuk dalam narkotika.

Ganja misalnya, legal di Belanda, Kanada, dan Amerika Serikat. Namun di banyak negara lain, termasuk Indonesia, ganja dilarang karena masih dianggap berbahaya.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, narkotika dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu:

  • Narkotika golongan I

Narkotika golongan I untuk keperluan ilmu pengetahuan dan teknologi, reagensia diagnostik atau laboratorium. Mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com