Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Indonesia Sebelum 1908

Kompas.com - 01/02/2020, 05:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Bangsa Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang bebas merdeka saat ini bila tidak ada usaha untuk bangkit dan melepaskan diri dari penjajahan.

Penjajah Belanda dapat menguasai bangsa Indonesia dalam waktu lama karena mudah dipecah belah dan perjuangan yang dilakukan bersifat kedaerahan.

Namun kesadaran rakyat di nusantara untuk bangkit dari penjajahan mulai tumbuh.

Periode yang disebut Kebangkitan Nasional mulai muncul seiring lahirnya generasi muda terdidik dan peduli terhadap kemerdekaan Indonesia.

Pada 1908 muncul Boedi Oetomo, organisasi nasional pertama yang meletakkan semangat kebangkitan nasional bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Tetapi tahukah kamu bagaimana kondisi bangsa Indonesia sebelum 1908?

Baca juga: Galangan Kapal, Saksi Sejarah Bahari Era VOC

Kondisi Indonesia sebelum 1908

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, negara-negara di Eropa melakukan ekspedisi untuk mencari sumber-sumber ekonomi baru ke seluruh dunia pada abad ke-15.

Pencarian sumber ekonomi baru karena rusaknya ekonomi Eropa akibat peperangan dan berkembangnya teknologi pelayaran.

Melalui ekspedisi tersebut, bangsa Eropa menemukan sumber ekonomi dan lahan baru untuk melakukan perdagangan.

Ternyata kemudian, bangsa Eropa tidak sekadar berdagang melainkan menguasai dan menjajah negara-negara yang dianggap baru diketemukan.

Penderitaan rakyat nusantara

Awal mula penjajahan Belanda di Indonesia terkait Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang berdiri pada 20 Maret 1602.

Berbagai bentuk kekerasan menimpa penduduk di nusantara dan mengakibatkan penderitaan dalam berbagai segi kehidupan. 

Beberapa peraturan penjajah Belanda yang menyengsarakan rakyat nusantara yaitu:

Baca juga: Memaknai Hari Kebangkitan Nasional (Bag 1)

  • Politik adu domba

VOC melakukan politik adu domba (devide et impera) yaitu saling mengadu domba antara kerajaan yang satu dengan kerajaan lain atau adu domba di dalam satu kerajaan di berbagai daerah di nusantara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com