KOMPAS.com - Hidung salah satu indra yang penting pada tubuh, yaitu sebagai indra penciuman. Selain itu juga sebagai sistem pernapasan yang berperan sebagai sirkulasi udara.
Diambil dari buku Anatomy and Physiology for Midwives (2011) karya Jane Coad, di dalam hidung ada rambut-rambut halus dan reseptor yang responsif terhadap rangsangan pada bentuk gas atau uap.
Pada waktu bernapas, yang dihirup adalah zat gas di sekitar lingkungan yang berdampak bisa merasakan aroma.
Baca juga: Mengapa Lidah Bisa Merasakan Pahit dan Manis?
Ukuran dan bentuk hidung bervariasi. Umumnya ukuran dan bentuk disesuaikan pada ras manusia dan pengaruh genetiknya.
Berikut bagian-bagian hidung yang ada di tubuh manusia:
Sebuah lubang tempat di mana beragam organ hidung berada dan menjalankan fungsinya. Rongga hidung manusia dilengkapi dengan bulu hidung yang berfungsi menyaring kotoran yang masuk melalui pernapasan.
Bulu hidung tersebut menghasilkan suatu benda padat yang sering disebut kotoran hidung. Bulu hidung memiliki peran penting bagi kesehatan sistem pernapasan.
Hidung dilindungi oleh dua tulang yang terpisah. Tulang rawan letaknya berada di ujung hidung, teksturnya lunak dan bisa bergerak dengan fleksibel.
Baca juga: Mengenal Telinga, Fungsi dan Cara Merawatnya
Sementara tulang nasal, letaknya berada di antara tulang rawan dan dahi.
Hidung memiliki empat rongga sinus yang letaknya terpisah, yaitu sinus maksilaris di pipi, sinus frontalis di dahi, sinus etmoidalis di antara ke dua mata, dan sinus sfenoidalis di belakang dahi.
Rongga sinus memiliki banyak fungsi, diantaranya:
Untuk menjalankan fungsinya, hidung ditunjang bagian bulbus olfaktorius. Bagian ini memiliki fungsi dan bagian lagi, yaitu:
Baca juga: Fungsi Paru-Paru dan Strukturnya
Reseptor yang menerima stimulus dari gas yang dihirup. Bagian ini terdiri dari tujuh macam sel reseptor yang bisa mengenali lebih dari 400 macam aroma.
Silia merupakan bulu hidung dengan ukuran kecil yang berasa di dalam hidung. Bulu hidung ini mampu menyaring partikel yang terlewatkan oleh bulu hidung awal.
Silia juga mendorong lendir yang dihasilkan rongga sinus. Lendir tersebut juga bertugas membersihkan permukaan rongga hidung.
Bagian sistem pernapasan yang menghubungkan hidung dan tenggorokan. Saat tersedak, nasofaring menstimulasi rasa sakit pada hidung.
Baca juga: Kopi Panas atau Es, Mana Lebih Baik untuk Kesehatan?
Udara yang dihirup dari lubang akan membawa zat kimia, seperti aroma. Udara tersebut disaring bulu hidung, kemudian zat kimia yang terbawa udara akan melebur bersama dengan lendir di dalam rongga hidung.
Zat kimia kemudian diterima sel olfoktorius yang peka terhadap rangsangan bau berbentuk uap atau gas. Informasi rangsangan dibawa oleh saraf olfaktorius menuju otak. Otak akan mengartikan informasi sehingga aroma yang tercium akan terdeteksi.
Sama dengan organ ataupun indra tubuh yang lainnya, hidung juga perlu dijaga kesehatannya agar bekerja dengan maksimal. Diantaranya sebagai berikut: