Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Api Pertama Bakal Dibuat di Bulan, seperti Apa?

Kompas.com - 16/05/2024, 12:31 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia diproyeksikan akan tinggal dalam jangka waktu yang lama di permukaan Bulan.

Nah, untuk mendukung aktivitas manusia di Bulan, tentu banyak hal yang perlu dipersiapkan. Misalnya saja, mengangkut barang-barang yang diperlukan manusia ke pangkalan.

Baca juga: Kenapa Sulit Mengirim Kembali Manusia ke Bulan?

Kini, peneliti tengah mempertimbangkan bagaimana melakukan pengangkutan tersebut dengan cara yang berbeda, yakni sistem kereta api yang melayang.

Kereta api di Bulan

Dikutip dari IFL Science, Selasa (7/5/2024), proyek tersebut disebut FLOAT kepanjangan dari Flexible Levitation On A Track.

Tujuannya dari pembuatan kereta ini adalah untuk menyediakan transportasi muatan yang otonom, andal, dan efisien.

Baca juga: Ilmuwan Resmi Konfirmasi Apa yang Ada di Bagian Dalam Bulan

Dengan begitu, manusia bisa memindahkan muatan ke dan dari zona pendaratan wahana ke pangkalan serta mengangkut tanah bulan (regolit) dari lokasi penambangan ke lokasi yang digunakan untuk konstruksi.

Yang menarik dari teknologi ini adalah jalurnya yang tidak tetap. Gulungan jalur tersebut bisa langsung dibuka sehingga FLOAT hanya memerlukan persiapan lokasi yang minimal.

Robot pembawa barang kemudian akan melayang dan bergerak di atas rel.

Robot dengan fitur tanpa roda atau kaki tersebut juga menjadi keuntungan tersendiri karena tidak harus berhadapan dengan regolit yang tajam dan menghancurkan.

Sementara itu, jalur rel fleksibel itu terbuat dari lapisan granit yang memungkinkan levitasi diamagnetik, sedangkan sirkuit fleksibel menghasilkan gaya dorong elektromagnetik.

Lapisan ketiga pada rel sebenarnya opsional. Lapisan tersebut merupakan panel surya sehingga saat berada di bawah sinar matahari, sistem tidak memerlukan energi eksternal.

Meskipun robot-robot tersebut mungkin memiliki ukuran yang berbeda-beda, tim memperkirakan bahwa 100 ton material dapat dipindahkan beberapa kilometer setiap hari menggunakan robot itu.

Baca juga: Mengapa Manusia Perlu Membangun Pangkalan di Bulan?

FLOAT merupakan salah satu dari enam Konsep Lanjutan Inovatif NASA (NIAC) yang telah berpindah ke fase II.

Lainnya termasuk sistem propulsi baru untuk mengirim astronot ke Mars dengan cepat dan konsep teleskop ruang angkasa cair.

Untuk FLOAT, fase II akan fokus pada perancangan dan pembuatan versi sistem yang diperkecil untuk diuji pada lingkungan yang mirip dengan Bulan, termasuk pemahaman yang lebih baik tentang dampak lingkungan pada lintasan dan robot dan hal-hal lain yang diperlukan untuk merealisasikan konsep menjadi kenyataan.

“Konsep yang beragam dan mirip fiksi ilmiah ini memberi NASA banyak hal untuk dipikirkan mengenai apa yang mungkin terjadi di masa depan," kata John Nelson, eksekutif program NIAC di Markas Besar NASA di Washington, dalam sebuah pernyataan.

Jika konsep ini terus menunjukkan progresnya, sistem pengangkutan tersebut mungkin akan menjadi infrastruktur penting di Bulan pada tahun 2030-an.

Baca juga: Rusia dan China Kerja Sama Bangun Reaktor Nuklir di Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com