KOMPAS.com - Saat mencuci baju di musim hujan seperti saat ini, seringkali baju yang tidak kering sempurna akan berbau apak.
Lalu mengapa pakaian yang baru dicuci dengan deterjen dan diberi pewangi malah menjadi bau? Ada beberapa alasan.
Baca juga: Penguningan Fenolik Bikin Baju Putih Menguning Saat Disimpan
Menurut Mary Johnson, ilmuwan utama di Procter & Gamble, seperti dikutip dari Science ABC, lebih dari dua pertiga kotoran di baju berasal dari sekresi tubuh bagian luar, yaitu berupa keringat dan sebum.
Sebum adalah zat lilin berminyak yang Anda rasakan di kulit. Itu disekresikan secara alami dan bertindak sebagai pelindung kedap air.
Namun sebum ternyata bisa menjadi penyebab bau pakaian yang kering dengan tidak benar.
Jika tidak dihilangkan saat dicuci, minyak alami tersebut akan mengendap di serat kain.
Selain itu, sebum pada dasarnya sangat lengket dan menarik unsur kotoran penyebab bau lainnya yang menonjolkan bau tidak sedap.
Mesin cuci juga merupakan salah satu penyebab utama pakaian berbau tidak sedap.
Bagian dalam mesim cuci yang gelap dan lembab menjadikannya tempat berkembang biak jamur dan bakteri penyebab bau lainnya yang dapat menempel pada kain.
Selain itu dengan tingkat sebum yang lebih tinggi, migrasi jamur dan bakteri ke pakaian akan semakin cepat.
Jamur dan bakteri dari spesies Corynebacterium dan Staphylococcus bereaksi dengan keringat, sel kulit, dan berbagai sekresi kelenjar lainnya menghasilkan senyawa organik yang mudah menguap.
Senyawa inilah yang menghasilkan bau kurang enak.
Baca juga: Begini Cara Kerja Cuka untuk Hilangkan Bau Keringat di Pakaian
Biasanya masalah ini terjadi ketika ada penumpukan debu, kotoran, sisa deterjen, dan kerak kapur di dalam mesin.
Sehingga penting untuk menjaga kebersihan mesin cuci.
Mencuci cucian pada suhu yang lebih tinggi akan melelehkan sebum dan membunuh sebagian besar bakteri penyebab bau.