Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2024, 20:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Disease X adalah label yang digunakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk merujuk pada suatu kondisi menular yang saat ini tidak diketahui yang mampu menyebabkan epidemi atau jika menyebar ke beberapa negara akan menjadi pandemi.

Istilah yang diciptakan pada tahun 2017 ini juga dapat digunakan untuk mengartikan patogen yang baru ditemukan atau patogen apa pun yang diketahui memiliki potensi potensi pandemi.

Baca juga: Apa Itu Disease X, Pandemi yang Akan Muncul di Masa Depan?

Istilah tersebut kembali banyak dibahas oleh khalayak setelah WHO memperingatkan pemimpin dunia mengenai risiko Disease X di masa depan pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia yang diadakan minggu ini (15-19/1/ 2024) di Davos, Swiss.

"Beberapa orang mengatakan hal ini dapat menimbulkan kepanikan. Tapi lebih baik mengantisipasi sesuatu yang mungkin terjadi karena hal ini telah terjadi berkali-kali dalam sejaraj kita," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Disease X berikutnya

Mengutip New Scientist, Jumat (19/1/2024) berdasarkan definisi, Covid-19 adalah Disease X yang pertama.

Namun apakah mungkin ada Disease X lain di masa depan? Kita tidak tahu, itulah sebabnya dinamakan Disease X.

Banyak penyakit, baik yang diketahui maupun kurang dikenal dapat menimbulkan ancaman global.

Galur flu telah menyebabkan pandemi global beberapa kali di masa lalu, termasuk salah satu wabah paling mematikan yang pernah ada yaitu flu Spanyol pada tahun 1918.

Sementara saat ini, strain flu burung yang mematikan melanda dunia, yang kadang-kadang bisa menyebar dari burung ke mamalia dan menyebabkan kematian massal.

Baca juga: Apakah Pandemi Jamur Seperti di The Last of Us Dapat Jadi Kenyataan?

Strain flu butung itu disebut sebagai penyebab kematian 17.000 bayi anjing laut gajah di Argentina Oktober tahun lalu.

Lalu ada penyakit lain, seperti Ebola yang menyebabkan pendarahan hebat. Kemudian Zika yang ditularkan oleh nyamuk yang dapat membuat bayi lahir dengan kepala lebih kecil jika tertular selama kehamilan.

Namun kabar baiknya, pandemi Covid-19 mungkin mempermudah upaya menghentikan Disease X di masa depan.

Pasalnya, Covid-19 mendorong pengembangan desain vaksin baru, terutama vaksin yang dapat dengan cepat digunakan untuk menargetkan patogen baru.

Kendati demikian, negara di dunia memerlukan sistem peringatan dini yang lebih baik terhadap kemungkinan munculnya penyakit-penyakit baru. Dalam hal ini layanan kesehatan harus lebih mumpuni terhadap lonjakan permintaan layanan yang tidak terduga.

"Ketika rumah sakit melebihi kapasitasnya karena Covid, kami kehilangan banyak orang karena tidak ada cukup ruang, tidak cukup oksigen," ungkap Tedros.

Untuk mencegah hal serupa ketika Disease X menyerang, Tedros mengatakan layanan kesehatan harus mampu meningkatkan kapasitasnya sesuai permintaan.

Baca juga: Potensi Pandemi Berikutnya Bisa Berasal dari Mencairnya Es Arktik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com