Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Makan Roti Panggang Gosong Bisa Sebabkan Kanker?

Kompas.com - 29/12/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Telah lama diketahui bahwa makanan yang dipanaskan secara berlebihan, apalagi dibakar, dapat menyebabkan pembentukan senyawa yang terkait dengan kanker.

Senyawa tersebut termasuk amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang dapat menimbulkan risiko kesehatan pada makanan yang digoreng atau diasap.

Kekhawatiran ini juga muncul pada makananan yang dipanggang, seperti roti panggang, terutama yang dimasak hingga gosong.

Ketakutan terbesarnya adalah risiko pembentukan akrilamida, senyawa yang dikaitkan dengan kanker dan kerusakan saraf pada hewan.

Jadi, apakah makan roti panggang yang gosong benar-benar membahayakan kesehatan?

Baca juga: Mengenal Biji Rami dan Manfaatnya untuk Cegah Kanker Payudara

Roti panggang gosong mengandung akrilamida

Akrilamida merupakan senyawa yang biasa digunakan untuk menghasilkan berbagai produk, antara lain kosmetik, perlengkapan mandi, pewarna, kain, kertas, dan tekstil.

Namun, akrilamida juga dapat terbentuk pada makanan bertepung selama proses memasak dengan suhu tinggi.

Hal ini disebabkan oleh reaksi kimia antara protein dan gula, yang memberikan warna gelap pada makanan yang dimasak dan rasa yang khas.

Akrilamida pada makanan ditemukan dalam berbagai bahan, termasuk makanan yang digoreng, dibakar, atau dipanggang.

Kemungkinan besar, akrilamida akan terakumulasi ketika makanan dimasak pada suhu yang lebih tinggi atau untuk jangka waktu yang lebih lama. Artinya, semakin gosong roti panggang, kemungkinan besar kandungan akrilamidanya akan semakin banyak.

Baca juga: Hati-Hati, Alat Pengering Kutek Dapat Tingkatkan Risiko Kanker

Akrilamida dan kanker

Akrilamida dalam makanan telah dikaitkan dengan beberapa efek kesehatan negatif, termasuk kanker. Pada tahun 1994, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker mengklasifikasikan akrilamida sebagai kemungkinan karsinogen pada manusia.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa mengonsumsi akrilamida dalam jumlah besar dapat meningkatkan pertumbuhan tumor payudara dan tiroid, serta berkontribusi terhadap kanker endometrium dan mesothelioma testis.

Namun, penelitian tentang efek akrilamida terhadap perkembangan kanker pada manusia menunjukkan hasil yang beragam.

Misalnya, sebuah tinjauan terhadap 32 penelitian menyimpulkan bahwa akrilamida dalam makanan tidak berhubungan dengan risiko lebih tinggi terhadap jenis kanker yang paling umum.

Tinjauan besar lainnya mengamati temuan serupa, dan mencatat tidak ada hubungan signifikan antara akrilamida dalam makanan dan kanker.

Baca juga: Penyebab dan Gejala Kanker Penis, Penyakit Langka yang Berbahaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com