Analisis BMKG Gempa Swarm di Kabupaten Bogor

KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan total kejadian gempa (swarm) yang terjadi di Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, dan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak Rabu (6/12/2023) hingga Sabtu (9/12/2023) pagi sebanyak 28 kali dengan Magnitudo terkecil 2,0 dan terbesar 4,0.

Menurut BMKG, aktivitas gempa swarm di Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, dan Nanggung ini serupa dengan gempa yang terjadi pada Agustus 2019.

Saat itu, terjadi sebanyak 673 kali gempa dengan gempa signifikan M > 5,0 sebanyak 22 kali, yang guncangannya dirasakan warga hingga 56 kali.

Berdasarkan interpretasi BMKG, aktivitas gempa swarm ini terjadi diduga terkait dengan perubahan tekanan (stress change) akibat aktivitas vulkanik-tektonik.

Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa Bumi M 5,7 di Laut Banda

Apa itu gempa swarm?

Gempa swarm adalah urutan peristiwa seismik yang terjadi di suatu wilayah dalam waktu yang cukup singkat.

Lamanya waktu dalam definisi gempa swarm ini berbeda-beda, tetapi bisa berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Gempa swarm juga terkadang terdiri dari ratusan atau ribuan gempa bumi kecil atau sedang.

Banyak gempa swarm yang dikaitkan dengan meletusnya gunung berapi, sementara yang lainnya jauh dari aktivitas utama apa pun.

Baca juga: Analisis BMKG Gempa Bumi M 5,2 di Supiori Papua, Tidak Berpotensi Tsunami

Potensi kehancurkan akibat gempa swarm sangat bervariasi. Contohnya, gempa swarm Cahuilla tidak pernah menghasilkan kerusakan yang signifikan dalam empat tahun.