Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Nyamuk Wolbachia, Dinilai Efektif Basmi DBD

Kompas.com - 21/11/2023, 09:30 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar mengenai rencana Kementerian Kesehatan untuk mengeluarkan nyamuk Wolbachia di sejumlah wilayah di Bali, tengah menjadi sorotan di masyarakat Indonesia.

Pengumuman tersebut telah menimbulkan beragam respons dan pendapat dari berbagai kalangan.

Baca juga: Apa Saja Gejala DBD pada Anak-anak?

Beberapa pihak menyambut positif teknologi ini, menganggapnya sebagai inovasi yang dapat memberikan solusi efektif dalam penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama di daerah yang sering terjangkit penyakit ini.

Namun, di sisi lain rencana ini juga menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Beberapa kelompok masyarakat mengekspresikan kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan kesehatan yang mungkin muncul sebagai akibat dari pelepasan nyamuk Wolbachia.

Lantas, apa sebenarnya nyamuk Wolbachia dan apakah potensinya menimbulkan bahaya yang lebih besar?

Bukan hasil rekayasa genetik

Pada webinar yang diselenggarakan oleh PB IDI dengan tema "Mengenal Wolbachia dan Fungsinya untuk Mencegah Demam Berdarah" pada Senin (20/11/2023), dijelaskan bahwa nyamuk Wolbachia bukan merupakan rekayasa genetik dan bakteri Wolbachia tersebut berkembang biak dalam sel serangga.

Baca juga: Inovasi Baru Cegah Penyebaran DBD dengan Wolbachia, Apa Itu?

Dalam seminar tersebut, Prof. Dr. Adi Utarini menjelaskan, "Nyamuk ini bukanlah hasil rekayasa genetik."

"Bakteri alami ini, ketika dimasukkan ke dalam tubuh telur nyamuk Aedes aegypti beroperasi dengan menghambat perkembangan virus dengue," katanya.

"Dengan cara ini ketika nyamuk Aedes aegypti menggigit manusia virusnya tidak dapat berpindah ke manusia," sambungnya.

Wolbachia merupakan bakteri yang umum ditemukan secara alami pada 50 persen dari berbagai spesies serangga termasuk beberapa jenis nyamuk, lalat buah, ngengat, capung, dan kupu-kupu, dikutip dari World Mosquito Program, Senin (20/11/2023.

Bakteri ini bertahan di dalam sel serangga dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui telur serangga.

Secara umum, nyamuk Aedes aegypti tidak membawa Wolbachia tetapi sejumlah besar spesies nyamuk lainnya membawa bakteri ini.

Utarini mengatakan saat nyamuk jantan ber-Wolbachia kawin dengan nyamuk betina tanpa Wolbachia maka telurnya tidak akan menetas.

Namun, bila nyamuk betina ber-Wolbachia kawin dengan jantan tidak ber-Wolbachia seluruh telurnya akan menetas mengandung Wolbachia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com