Bahaya Waterbeads, Mainan yang Rawan Tertelan Anak

KOMPAS.com - Waterbeads atau kelereng air merupakan benda berukuran kecil yang bisa mengembang jika direndam dalam air dalam kurun waktu tertentu.

Waterbeads sering dimanfaatkan sebagai mainan anak karena bentuk dan beragam warnanya yang menarik.

Baca juga: Bagaimana Pertolongan pada Anak yang Menelan Benda Asing?

Sayangnya, waterbeads ternyata bisa mengancam kesehatan anak apabila digunakan tanpa pengawasan orang dewasa. Ukurannya yang kecil membuat waterbeads mudah tertelan oleh anak.

Apa saja bahaya waterbeads jika tertelan anak?

Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) dari unit kerja koordinasi gastrohapatologi IDAI, pada seminar bertema "Mewaspadai Anak Menelan Benda Asing", Kamis (9/10/2023) mengatakan,

“Waterbeads itu punya potensi untuk mengembang sangat besar. Kalau dia masih di lambung, kita masih bisa ambil sebelum turun ke bawah," kata Ariani.

"Tapi sekali dia turun ke bawah, dan dia mengembang, lalu dia nyangkut atau pecah di usus, itu bisa jadi lebih runyam,” sambungnya.

Hal ini membuat bahaya waterbeads sangat tinggi bagi anak jika digunakan tanpa adanya pengawasan orang dewasa.

Waterbeads yang mengembang bisa tersangkut dan menyebabkan berbagai gangguan pada saluran makan ataupun organ pencernaan lainnya, bahkan kematian.

Tidak beracun, tapi fatal

Dilansir dari laman Missouri Poison Center, Rabu (8/2/2023), waterbeads terbuat dari polimer atau plastik dengan daya serap air sangat tinggi.

Meskipun polimer yang digunakan tidak beracun, namun waterbeads tetap fatal karena tidak bisa didegradasi oleh tubuh anak.

Baca juga: Bahaya jika Anak Menelan Baterai dan Cara Pertolongan Pertama

United States Consumer Product Safety Commissions pada laman resminya menyebutkan bahwa waterbeads bisa membesar sampai 100 kali lipat ukuran awalnya.

Waterbeads biasa digunakan sebagai mainan untuk melatih kemampuan sensori anak. Selain itu, waterbeads juga sering dipakai sebagai hiasan tanaman.

Waterbeads yang masuk ke tubuh anak selain tertelan, seperti masuk ke telinga atau hidung juga dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh anak, seperti kehilangan pendengaran dan kesulitan bernapas.