Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Manusia Pertama Kali Berpikir tentang Alien?

Kompas.com - 07/11/2023, 19:35 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Soal ada atau tidaknya kehidupan lain di alam semesta yang luas ini, masih menjadi perdebatan hingga sekarang.

Salah satu hal yang bikin perdebatan makin panjang adalah adanya beberapa penampakan benda terbang tak dikenal atau sering disebut UFO.

Baca juga: Apa Itu Area 51, Benarkah Tempat Mendarat UFO dan Alien?

Penampakan tersebut sering disebut sebagai bukti bahwa manusia tidak benar-benar sendirian.

Namun sejak kapan sebenarnya manusia berpikir tentang alien?

Manusia berpikir tentang alien

Mengutip IFL Science, Senin (6/11/2023) ada referensi awal mengenai peristiwa yang tidak biasa berasal dari tahun 223 hingga 91 SM.

Catatan berasal dari Yunani dan Romawi itu menggambarkan 'api langit', 'jurang', dan 'matahari malam' di langit.

Lalu catatan lain dari tahun 218 SM hingga 65 SM menyebutkan tentang perisai bundar dan 'tombak menyala' yang melesat melintasi langit, atau 'kapal' di langit.

Dalam semua kisah itu tidak ada yang membicarakan peristiwa tersebut dalam istilah alien. Jadi apakah orang di masa lalu sudah mempunyai konsep kehidupan yang mungkin ada di planet lain dan kapan pertama kali muncul?

Spekulasi pertama tentang apa yang kita sebut “alien” berasal dari filsuf Leucippus dan Democritus.

Pada abad kelima SM mereka mengemukakan atomisme, gagasan bahwa alam semesta terdiri dari bagian-bagian kecil yang tak terpisahkan, berputar-putar dan menggumpal membentuk objek dan dunia.

Karena Democritus percaya bahwa persediaan atom-atom ini tidak terbatas, ia berspekulasi bahwa jumlah dunia tidak terbatas.

Baca juga: Mengapa Alien Tidak Pernah Terdeteksi?

Lalu murid Epicurus yaitu Metrodurus dari Chios menambahkan gagasan bumi adalah satu-satunya dunia adalah hal yang tidak mungkin.

"Rasanya tidak masuk akal bahwa di ladang yang luas hanya satu tangkai
yang tumbuh dan bahwa di ruang tanpa batas hanya ada satu dunia," tulisnya.

Penyair Romari bernama Lucretius pun juga mengatakan tidak ada sesuatu pun di alam semesta ini yang unik dan berdiri sendiri. Oleh karena itu di wilayah lain pasti ada bumi lain yang dihuni oleh berbagai suku manusia dan ras binatang.

Hanya saja filsuf Aristoteles menolak gagasan tentang banyak dunia, sementara agama juga membungkam gagasan ilmiah apa pun yang tidak menggambarkan Tuhan sebagai sesuatu yang mahakuasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com