Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makan sushi biasanya merupakan aktivitas yang relatif aman.

Namun, seperti semua makanan mentah, ikan mentah yang biasanya menjadi salah satu bahan sushi dapat mengandung bakteri dan patogen lain yang berpotensi menyebabkan keracunan makanan.

Baca juga: Cacing Parasit Ancam Hewan Laut, Mungkinkah Sushi juga Terkontaminasi?

Itu mengapap dalam hasil penelitian baru, peneliti menyebut bahwa kita harus mengantisipasi dan menangani mikroba tersebut dengan serius.

Ancaman bakteri

Mengutip IFL Science, Jumat (29/9/2023) secara umum, Listeria monocytogenes adalah bakteri yang paling ditakuti dari semua bakteri.

Itu karena merupakan salah satu penyebab paling umum penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan laut.

Kendati demikian ada bakteri genus Aeromonas yang kurang dikenal juga tersebar luas di lingkungan perairan dan saat ini muncul sebagai patogen pada manusia yang mengonsumsi ikan kurang matang.

Untuk menilai ancaman yang ditimbulkan oleh Aeromonas, penulis penelitian mencari bakteri dalam produk ikan mentah yang tersedia di Norwegia.

Secara total, mereka mengidentifikasi 22 strain Aeromonas yang mencakup delapan spesies berbeda.

“Mayoritas varian Aeromonas ini kemungkinan bersifat patogen dan seringkali terdapat beberapa faktor risiko berbeda yang terkait dengannya,” kata Hyejeong Lee, penulis studi ini dalam sebuah pernyataan.

Menganalisis berbagai strain bakteri yang ditemukan pada ikan, para peneliti mencatat adanya serangkaian gen yang memungkinkan patogen menyerang dan menghancurkan sel inang.

Enterotoksin merupakan zat yang membahayakan sistem pencernaan, sehingga tidak mengherankan jika Aeromonas dikaitkan dengan infeksi saluran cerna dan ekstraintestinal.

Baca juga: Waspadai Cacing Pita pada Sushi

Mungkin yang lebih mengkhawatirkan, para peneliti juga menemukan bukti bahwa Aeromonas mungkin berkontribusi terhadap meningkatnya krisis resistensi antibiotik.

Hal ini karena bakteri ini secara teratur bertukar materi genetik dengan mikroba lain di laut, yang berarti mereka dapat mengambil gen yang memungkinkan mereka untuk menoleransi antibiotik dan meneruskannya ke bakteri lain termasuk manusia.

"Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa strain Aeromonas yang bersirkulasi dalam rantai makanan berpotensi menjadi patogen dan bertindak sebagai vemtor penyebaran gen AMR (resistensi antimikroba) ke bakteri lain yang berada di lingkungan yang sama," tambah Lee.

Temuan ini dipublikasikan di jurnal Frontiers in Microbiology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com