Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2023, 08:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR, Rabu (30/8/2023), Pertamina menyampaikan adanya kajian internal mengenai penggantian bensin Pertalite dengan Pertamax Green 92.

Ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Daun Artifisial untuk Hasilkan Bensin Ramah Lingkungan

Pertamax Green 92 disebut lebih ramah lingkungan karena memiliki nilai oktan atau Research Octane Number (RON) sebesar 92 yang lebih tinggi daripada Pertalite dengan RON 90.

Lantas, apa sebenarnya nilai oktan bensin itu?

Apa itu nilai oktan bensin?

Dikutip dari Romany M. Webb dalam Increasing Gasoline Octane Levels To Reduce Vehicle Emissions: A Review of Federal & State Authority pada tahun 2017, nilai oktan bahan bakar atau RON menunjukkan potensi bahan bakar untuk menyala sendiri ketika dipampatkan ke mesin kendaraan.

Mesin kendaraan beroperasi dengan menurunkan piston ke bagian bawah silinder pembakaran. Lalu, silinder tersebut diisi dengan campuran bahan bakar dan udara yang dipampatkan sehingga pembakaran terjadi.

Idealnya, nyala dari campuran ini akan terjadi ketika piston sudah naik secara sempurna.

Namun, tidak jarang mesin mengalami ledakan tiba-tiba atau knocking karena bahan bakar dapat menyala sendiri sehingga piston turun kembali.

Baca juga: Awas, Menggoyangkan Kendaraan Saat Isi Bensin Bisa Picu Kebakaran

Bagaimana nilai oktan bensin diukur?

Mohamed A. Fahim dalam Fundamentals of Petroleum Refining pada tahun 2010 menyebutkan, nilai oktan suatu jenis bensin dihitung berdasarkan perbandingan volume senyawa iso-oktana dalam bensin tersebut dengan volume iso-oktana dalam minyak pembanding yang memiliki intensitas knocking yang sama.

Apakah nilai oktan adalah penentu kualitas bensin?

Dilansir dari situs resmi Pertamina, Rabu (15/12/21), knocking dapat menyebabkan penurunan performa mesin kendaraan, seperti percepatan laju kendaraan yang tidak maksimal, kerusakan pada piston, dinding ruang bakar, dan klep, hingga konsumsi bensin yang boros.

Knocking dapat dicegah dengan menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai dengan komponen dan keadaan mesin kendaraan bermotor.

Mesin dengan kompresi yang lebih tinggi akan memiliki kesesuaian bensin dengan nilai oktan yang lebih tinggi pula.

Sementara itu, kendaraan dengan mesin berkompresi rendah seperti kendaraan industri atau mobil klasik tidak terlalu membutuhkan bensin dengan nilai oktan tinggi.

Meskipun bahan bakar dengan nilai oktan atau RON rendah tidak serta merta berkualitas jelek, namun nilai oktan bensin tetap menjadi parameter yang penting untuk diperhatikan untuk mendapatkan performa optimal pada kendaraan bermotor.

Baca juga: Mengapa Ponsel Tidak Boleh Digunakan di Pesawat dan Pom Bensin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com