Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa dari kita memelihara kucing karena sangat menyukai hewan berbulu. Bulu kucing dengan berbagai warna dan motif membuat mereka tampak semakin menggemaskan. 

Namun, pecinta kucing pasti tahu bahwa ada trah kucing yang sangat unik karena tidak berbulu, yakni kucing Sphynx. 

Tanpa adanya bulu yang menutupi tubuh mereka, kucing Sphynx lebih peka terhadap suhu dingin dan rentan terhadap sengatan matahari di musim panas. Oleh sebab itu, sebagian besar kucing Sphynx yang dipelihara hanya tinggal di dalam ruangan.

Kenapa kucing Sphynx tidak berbulu?

Dikutip dari BBC Science Focus Magazine, Charlotte Corney, penjaga kebun binatang dan pendiri The Wildheart Trust, menjelaskan, kucing Sphynx tidak memiliki bulu karena mereka mengalami mutasi genetik yang bertanggung jawab untuk menumbuhkan bulu dengan protein keratin saat keluar dari folikel. 

Baca juga: Kenapa Kucing Bisa Cegukan?

Kucing Sphynx awalnya disebut Canadian Hairless karena kemunculan pertama yang tercatat di Toronto pada tahun 1966, ketika seekor kucing domestik melahirkan anak kucing tidak berbulu, yang kemudian diketahui sebagai hasil mutasi genetik alami. 

Kucing tersebut diberi nama 'Prune' dan menjalani program pemuliaan kucing tak berbulu yang pertama. 

Corney mengatakan, sebenarnya, mutasi genetik ini dapat terjadi pada kucing secara alami, tetapi pembiakan selektif dilakukan sejak tahun 1960-an dan telah menghasilkan trah kucing Sphynx.

Beberapa kucing Sphynx benar-benar botak tak berbulu, namun ada juga yang memiliki bulu halus pendek atau di area terpencil di tubuh mereka.

Secara khusus, mutasi resesif ada pada gen keratin 71 (KRT71), yang berperan penting dalam pembentukan rambut. Itu adalah bagian dari keluarga keratin tipe II yang ada di semua sel epitel mamalia. KRT71 mengkodekan protein yang diekspresikan dalam selubung akar bagian dalam folikel rambut.

Baca juga: 4 Alasan Kenapa Kucing Tidak Mau Makan dan Solusinya

Ketika sebuah gen 'diekspresikan' dalam biologi, pada dasarnya gen tersebut 'dihidupkan'. Instruksi dalam DNA diubah menjadi struktur yang ada dan beroperasi di dalam sel, menyebabkan tubuh memproduksi protein dalam kodenya.

Fenotipe lain (seperangkat karakteristik atau sifat suatu organisme) telah dicatat sebagai hasil mutasi pada KRT71. Studi sebelumnya telah menemukan bahwa gen ini juga bertanggung jawab atas fenotipe bulu keriting atau bergelombang pada anjing dan tikus. 

Tips merawat kucing Sphynx

Ilustrasi kucing SphynxFREEPIK.COM Ilustrasi kucing Sphynx

Bagi yang ingin memelihara kucing Sphynx, salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah perawatannya. 

Kucing Sphynx memang tidak berbulu, namun tidak berarti perawatannya lebih mudah daripada kucing yang berbulu. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pemilik untuk menjaga kulit kucing Sphynx tetap terawat dan sehat.

Baca juga: Kenapa Kucing Suka Memainkan Mangsanya Sampai Mati? Sains Jelaskan

Dilansir dari PetMD, Kirsten Kranz, pendiri dan direktur eksekutif Specialty Purebred Cat Rescue, Wisconsin, mengatakan bahwa merawat kulit Sphynx dimulai dari pola makan. Menurut Kranz, makanan memengaruhi jumlah minyak yang dihasilkan oleh kulit kucing Sphynx sehingga butuh makanan yang berkualitas tinggi. Semakin baik makanannya, maka semakin sedikit minyak yang diproduksi. 

Jika pemilik tidak memberikan makanan berkualitas tinggi, minyak akan menumpuk lebih cepat dan dapat menyebabkan tidak hanya masalah kulit yang berkelanjutan, tetapi juga masalah kotoran telinga dan infeksi.

Selain membutuhkan makanan yang berkualitas tinggi, Sphynx juga perlu mandi untuk menghilangkan kotoran dan minyak yang menumpuk di kulitnya. Untuk itu, pilihlah sampo kucing yang lembut, bebas sabun, dan terbuat dari bahan alami seperti minyak kelapa.

Kranz menambahkan, memandikan Sphynx mirip seperti memandikan bayi yang memiliki cakar. Menurutnya, untuk memandikan Sphynx, cukup menggunakan waslap basah, satu dengan sedikit sampo dan satu lagi dengan air saja, sehingga mereka tidak harus sepenuhnya tenggelam.

Baca juga: Kenapa Kucing Selalu Tidur dan Tampak Malas? Ini Penyebabnya

Setelah selesai memandikan Sphynx, penting untuk segera mengeringkannya dengan handuk lembut dan hangat untuk mencegah kulitnya pecah-pecah. Sphynx juga tidak perlu terlalu dimandikan karena bisa membuat kulitnya lebih kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com