Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2022, 13:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Spesialis Kulit dan Kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia, dr Amelia Soebyanto, Sp.DV, menyampaikan, genital warts atau yang secara awam disebut kutil kelamin disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV).

Salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) ini, dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangan.

"Dia (kutil kelamin) bisa ditularkan ke orang lain. Paling seringnya akan ditularkan melalui kontak seksual. Bisa melalui genital ke genital, bisa dari genital ke anal, maupun genital ke oral," paparnya dalam webinar, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: 3 Kasus Baru Infeksi Menular Seksual Gonore di Inggris, Banyak Dialami Usia Muda

Tak hanya itu, cara penularan kutil kelamin juga bisa melalui gesekan kulit ke kulit dari orang yang sudah terinfeksi.

"Jadi belum tentu harus melakukan penetrasi baru bisa ditularkan. Gesek kulit ke kulit atau dari kulit ke selaput lendir atau mukosa itu saja sudah menularkan virus ini ke orang lain," lanjut Amelia.

Sejumlah laporan menyebut, virus dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Misalnya melalui benda yang terkontaminasi virus HPV, meski kondisi ini jarang terjadi.

"Memang (penularan kutil kelamin melalui) kontak seksual dikatakan sekitar 80 sampai 90 persen," imbuhnya.

Sayangnya, kutil kelamin kerap dianggap sepele karena dalam beberapa kasus tidak menimbulkan gejala yang berarti.

Padahal sekitar 50 persen dari kasusnya, kutil kelamin bisa bertransformasi menjadi penyakit ganas yakni kanker serviks.

Misalnya saja pada jenis HPV 'risiko tinggi' seperti tipe 16, 18, 31, dan 33, yang berpotensi menyebabkan kanker tersebut. Sedangkan, jenis HPV yang paling sering mengakibatkan kutil kelamin adalah tipe 6 dan tipe 11, di mana angka kejadiannya mencapai 90 hingga 95 persen kasus.

Tipe HPV yang menyebabkan penyakit itu memang tidak sama dengan tipe HPV yang menyebabkan kanker serviks.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus ketika terjadi pada leher rahim atau di dalam vagina, dapat mengakibatkan perubahan serviks (displasia). Pada akhirnya, bisa berujung menjadi kanker serviks sebagai bentuk komplikasinya.

Seperti yang diketahui, kutil kelamin sering kali tidak menimbulkan tanda atau gejala yang langsung disadari. Hal ini dikarenakan ukurannya yang sangat kecil atau lokasinya di dalam lubang vagina atau anus sehingga tidak nampak.

Meski begitu, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat dikenali antara lain:

  • Muncul benjolan kecil, sewarna kulit, kecokelatan atau merah muda di area genital dan anus
  • Bentuknya menonjol namun permukaan rata dengan kulit atau seperti kembang kol
  • Terasa gatal atau muncul rasa tidak nyaman di area genital
  • Perdarahan saat berhubungan intim

Baca juga: Simak Cara Menjaga Kebersihan Diri dan Area Kewanitaan yang Benar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com