Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Koin Kuno Ungkap Krisis Keuangan yang Terjadi di Romawi Kuno

Kompas.com - 20/04/2022, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan mengklaim telah menemukan bukti adanya krisis keuangan yang terjadi 2000 tahun lalu di Romawi kuno.

Hal tersebut terungkap setelah peneliti melakukan analisis terhadap mata uang Romawi kuno.

Dalam analisis itu, peneliti menemukan bukti penurunan nilai mata uang yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan para sejarawan.

Baca juga: Ahli Ungkap Makanan Orang Romawi Kuno Sebelum Letusan Gunung Vesuvius, Apa Itu?

Sebelumnya krisis keuangan ini pernah disinggung secara singkat oleh negarawan Romawi dan penulis Marcus Tullius Cicero dalam esainya mengenai kepemimpinan moral, De Officiis.

"Sejarawan telah lama memperdebatkan apa yang dimaksud negarawan dan cendikiawan ketika ia menulis 'mata uang sedang dilempar-lempar'. Dan sekarang kami yakin telah memecahkan teka-teka ini," kata Kevin Butcher, arkeolog di University of Warwick, Inggris.

Seperti dikutip dari Independent, Selasa (19/4/2022) peneliti menemukan bukti penurunan nilai mata uang yang jauh lebih besar ini pada koin mata uang Romawi kuno.

Dalam studi tersebut peneliti menganalisis komposisi koin kuno di wilayah Romawi, serta menggunakan referensi silang dengan catatan sejarah.

Hasilnya, peneliti menyebut mata uang kuno yang sebelumnya merupakan perak murni sebelum tahun 90 SM kemudian kadarnya turun menjadi 95 persen lalu 90 persen. Beberapa koin juga ditemukan memiliki kadar 86 persen, menunjukkan krisis mata yang yang parah.

“Pada tahun-tahun setelah 91 SM, negara Romawi berada dalam bahaya kebangkrutan. Bangsa Romawi berperang dengan sekutu mereka sendiri di Italia, dan pada akhir perang, pada 89 SM, terjadi krisis utang,” jelas Butcher.

Lalu pada 86 SM, ilmuwan mengatakan telah terjadi krisis kepercayaan pada mata uang. Tetapi, mereka tak tahu persis bagaimana orang Romawi kuno berusaha menyelesaikan masalah tersebut.

"Pilihan kata-kata Cicero terlalu kabur bagi sejarawan untuk menentukan dengan tepat apa yang sedang terjadi," papar Butcher.

"Tujuannya menulis tentang itu bukan untuk menjelaskan sejarah moneter; dia hanya menggunakan insiden itu sebagai ilustrasi dari seorang hakim Romawi yang berperilaku buruk dengan mengambil pujian atas pekerjaan orang lain," imbuhnya.

Baca juga: Reruntuhan Pompeii Ungkap Daur Ulang Sampah Sudah Dilakukan sejak Romawi Kuno

Namun kesulitan keuangan itu rupanya cukup memukul, sehingga Romawi harus menurunkan mata uang mereka kembali. Pada 87 SM, mata uang sengaja dicampur dengan 5 hingga 10 persen tembaga.

"Ini bisa jadi arti dari kata-kata Cicero, bahwa nilai mata uang 'dilempar-lempar' karena tidak ada yang bisa memastikan apakah dinar yang mereka miliki murni atau tidak," ungkap Butcher.

Dalam dekade-dekade berikutnya, para peneliti mengatakan bahwa Romawi menghindari penurunan nilai dinar lagi sampai negara sekali lagi menghadapi biaya besar selama perang saudara antara Pompey dan Julius Caesar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com