Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Populasi Badak Sumatera, IPB Bakal Bangun Pusat Teknologi Reproduksi Berbantu dan Bio-Bank

Kompas.com - 12/04/2022, 11:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber ipb.ac.id

KOMPAS.com - Badak Sumatera menjadi salah satu hewan yang masuk dalam kategori Kritis Terancam Punah menurut IUCN. Berdasarkan data Population Viability Analysis badak sumatera tahun 2015, saat ini populasinya diperkirakan kurang dari 80 ekor.

Untuk menyelamatkan badak dari kepunahan, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University akan membangun laboratorium Teknologi Reproduksi Berbantu (Assisted Reproductive Technology/ART) dan Bio-Bank.

Fasilitas itu nantinya akan digunakan untuk Badak Sumatera dan juga satwa liar terancam punah di Indonesia lainnya.

"SKHB IPB University akan mengaplikasikan ART dan Bio-Bank sebagai inovasi teknologi untuk menjaga Badak Sumatera serta satwa liar terancam punah yang lain dari kepunahan,” ungkap Prof Deni Noviana, Dekan SKHB IPB University.

Baca juga: Seekor Badak Sumatera Betina Lahir di Taman Nasional Way Kambas

Seperti dikutip dari laman resmi IPB, Senin (11/4/2022) nantinya aplikasi teknologi yang akan digunakan melalui dua metode.

Pertama, teknologi kriopreservasi yang dipakai untuk menyimpan sumberdaya genetik seperti sperma, sel fibroblas, sel punca, dan embrio.

Kemudian metode yang kedua adalah teknologi reproduksi berbantu untuk program propagasi Badak Sumatera.

Kehadiran laboratorium ART dan Bio-Bank ini, nantinya juga akan mencegah terjadi kegagalan reproduksi buatan seperti yang terjadi pada beberapa tahun yang silam.

Pada tahun 2017, dua ilmuwan dari IPB yakni Dr Muhammad Agil dan Prof Arief Boediono bersama dengan tim dari Institute of Zoo and Wildlife Research (IZW) Jerman, berhasil mendapatkan sel telur (ovum) terakhir dari Badak Sumatera betina di Malaysia sebelum mati.

Sel telur terakhir tersebut rencananya akan dikirim ke laboratorium di Indonesia di SKHB IPB University untuk dibuahi secara in-vitro, akan tetapi sperma berkualitas tidak tersedia pada saat itu.

Dengan adanya laboratorium ART dan Bio-Bank hal tersebut harapannya tak terjadi lagi.

Selain itu, kematian ataupun kegagalan reproduksi dari seekor Badak Sumatera dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai sumber genetik yang bisa dimanfaatkan di masa yang akan datang.

Pembangunan laboratorium ART dan Bio-Bank ini sendiri akan dilaksanakan pada tahun 2023 mendatang.

“Kami dari Tim SKHB IPB University telah menyelesaikan penyusunan Road Map dan program aplikasi Bio-Bank untuk Badak Sumatera untuk periode 2022-2027," terang Dr Agil yang juga merupakan Ketua Tim program ini.

Baca juga: Hari Badak Sedunia, Ini Spesies Badak yang Hidup di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com