KOMPAS.com - Kusta adalah penyakit kuno yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Sejarah kusta dan konsepsi populer tentang penyakit ini masih banyak dipengaruhi oleh gambaran dalam Alkitab dan abad pertengahan.
Hari Kusta Sedunia (HKS) diperingati setiap Minggu terakhir Januari, di mana pada tahun ini peringatan tersebut jatuh pada 30 Januari 2022.
Indonesia menempati peringkat ketiga negara dengan penderita kusta terbanyak setelah India dan Brasil.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes per tanggal 24 Januari 2022 mencatat jumlah kasus kusta terdaftar yakni 13.487 kasus dengan penemuan kasus baru sebanyak 7.146 kasus.
Kementerian Kesehatan RI dalam peringatan HKS tahun ini mengangkat tema Hapuskan Stigma dan Diskriminasi Kusta.
"Untuk itu, melalui tema nasional 'Hapuskan Stigma dan Diskriminasi Kusta', peringatan HKS 2022 mengajak seluruh elemen bangsa untuk menggalakkan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagai upaya untuk mencapai eliminasi kusta," tulis Kemenkes dikutip dari akun resminya, Senin (31/1/2022).
Gambaran soal kusta dalam Alkitab dan abad pertengahan, masih menjadi konsepsi populer hingga saat ini. Hal ini ditunjukkan dari kerangka tertua penderita kusta diperkirakan berasal dari 2000 SM.
Baca juga: Hari Kusta Sedunia: Apa Itu Kusta dan Perkembangan Penyakit ini di Indonesia
Kerangka penderita kusta ini ditemukan di Balathal, India, dari penggalian pada kurun 1994-1997, tepatnya pada 40 km di timur laut Udaipur, negara bagian Rajasthan.
Berdasarkan riset Gwen Robbins dan kawan-kawan, uji karbon atas temuan meyakini bahwa usia kerangka itu setidaknya 4.000 tahun.
Namun, uji genetika memperkirakan penyakit kusta atau lepra ini sudah diderita manusia sejak 100.000 tahun yang lalu. Sebarannya pun tak terbatas di benua atau ras tertentu.
Vektor penyebaran yang pernah disebutkan untuk penyebaran kusta mulai dari rubah merah untuk kasus di Inggris hingga buaya di Afrika.
Adapun penyebaran antarbenua juga dikaitkan dengan sejarah invasi antarbangsa.
Misal, penyebaran kusta dari Asia ke Eropa diperkirakan bersamaan era dengan ekspansi kekuasaan Alexander Agung di kisaran 400 SM.
Referensi tertulis tertua untuk kusta diduga ada dalam Atharva Veda, teks suci Hindu yang disusun sebelum milenium pertama SM.
Seperti dikutip dari Live Science edisi 26 Mei 2009, terkait gambaran penyakit kusta ribuan tajun silam, di dalam Atharva Veda terdapat satu set nyanyian dalam bahasa Sanskerta yang menggambarkan masalah kesehatan, penyebab, dan perawatan yang tersedia pada masa India kuno.
Baca juga: Hari Kusta Sedunia, Ini 4 Mitos Kusta yang Tidak Perlu Dipercaya