Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanna Kirana Meninggal karena Gagal Jantung, Ini Tips Menghindarinya

Kompas.com - 03/11/2021, 10:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Pesinetron muda Hanna Kirana (23) dikabarkan meninggal dunia Selasa (2/11/2021) malam karena gagal jantung.

Gagal jantung adalah kondisi ketika otot jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya atau seperti kondisi normal.

Jantung memiliki ukuran sebesar 2 kepalan tangan, berdetak sebanyak 100.000 kali per menit dan 35.000.000 kali dalam setahun.

Setiap menitnya, jantung bisa memompa darah 5-6 liter, dan memompa darah 7.500 liter per hari.

Baca juga: Hanna Kirana Meninggal karena Gagal Jantung, Kenali Gejala hingga Penyebabnya

Dikutip Kompas.com dari laman resmi UGM, Selasa (2/11/2021), dokter dari Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dr. Humaera Elphananing Tyas mengatakan, untuk mengenali bahwa penyakit yang diderita itu adalah gagal jantung, maka tidak bisa dengan hanya berdasarkan satu gejala saja.

“Tidak bisa ujug-ujug (tiba-tiba). Orang dengan keluhan sesak sama bengkak pada kaki belum bisa dikatakan mengalami gagal jantung,” tutur Dokter Humaera dalam talkshow ‘Tik Talk Eps. 17: Poliklinik Bisma: Layanan Gagal Jantung Terintegrasi’ yang disiarkan melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Senin (1/11/2021).

Gejala-gejala gagal jantung termasuk sesak napas, kaki bengkak, perut kembung, serta kondisi mudah merasakan kelelahan.

Dokter Humaera menambahkan, gejala di atas pun belum cukup untuk memvonis bahwa pasien menderita gagal jantung.

Masih perlu pemeriksaan fisik dan penunjang lebih lanjut, seperti pemeriksaan irama jantung, pemeriksaan bentuk dan kondisi jantung dan paru-paru, serta pemeriksaan kinerja jantung.

“Gagal jantung sesungguhnya adalah penyakit komplikasi dari penyakit jantung,” jelasnya.

Cara mencegah gagal jantung

Untuk mencegah tertimpa penyakit tersebut, dokter Humaera memberi beberapa tips untuk menjaga kesehatan jantung, yaitu:

  • makan dengan teratur
  • jangan terlalu sering mengonsumsi makanan instant serta junk food
  • perbanyak makan buah dan sayur
  • banyak minum air putih
  • hindari stres
  • olahraga rutin.

Selain itu, dokter Humaera juga menyarankan dilakukannya screening jantung.

Sebab, gagal jantung tidak hanya disebabkan oleh pola hidup yang tidak baik, tetapi juga karena faktor genetik.

Dengan dilakukan screening jantung, maka diharapkan dapat mengetahui kelainan atau kendala-kendala yang ada pada jantung.

Selain itu, ia juga menyarankan untuk melakukan vaksinasi influenza dan pneumonia bagi pasien yang mengalami gagal jantung.

Humaera menjelaskan influenza dapat memperberat atau memperparah penyakit gagal jantung yang diderita.

Baca juga: 11 Gejala Jantung Bermasalah yang Wajib Diwaspadai

Gagal jantung dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering memang menyerang orang tua.

Namun penting diketahui, gagal jantung adalah kondisi jangka panjang yang cenderung memburuk secara bertahap dari waktu ke waktu.

Biasanya tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya seringkali dapat dikontrol selama bertahun-tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com