Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Harus Tetap Memakai Masker meski Telah Divaksin Lengkap

Kompas.com - 12/09/2021, 21:43 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak merebaknya Covid-19, masker adalah salah satu protokol kesehatan yang dianjurkan WHO, sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.

Penggunaan masker yang tepat, terbukti efektif dalam mengurangi penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Namun, setelah vaksinasi Covid-19 digalakkan, banyak orang beranggapan, jika telah mendapatkan vaksinasi lengkap, maka mereka tak perlu lagi memakai masker.

Baca juga: Tak Terbantahkan, Masker Bedah Efektif Mengurangi Penyebaran Covid-19

Nyatanya tidak demikian. Semua orang, baik yang telah divaksin maupun yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 harus tetap memakai masker.

Berikut enam alasan mengapa setelah divaksin lengkap, kita tetap harus memakai masker.

1. Virus Corona terus bermutasi

Mutasi virus corona yang menyebar dengan cepat, seperti varian delta, membuat antibodi yang diperoleh dari vaksin sebelumnya menjadi berkurang. Itu sebabnya, pemakaian masker masih terus diperlukan.

Jennifer Balkus, PhD, Asisten Profesor Epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Washington mengatakan, panduan dalam situasi ini dan bukti yang kita miliki tentang pemakaian masker, terus berkembang seiring dengan munculnya varian Delta.

Sementara, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga merekomendasikan, agar orang yang tinggal di negara dengan tingkat penularan yang tinggi, untuk tetap memakai masker tidak hanya di tempat umum, tetapi juga di dalam ruangan, meskipun telah mendapatkan vaksin lengkap.

Sebagai informasi, 97 persen negara di dunia saat ini telah dianggap memiliki tingkat penularan yang tinggi menurut pelacak data Covid CDC per tanggal 10 September 2021.

Data ini secara efektif mengatakan, bahwa meskipun telah mendapatkan vaksinasi lengkap, masyarakat tetap harus memakai masker kemana pun.

2. Masih ada risiko terinfeksi

Tiga vaksin Covid-19, Johnson & Johnson, Pfizer, dan Moderna, memang terbukti masih efektif melawan varian Delta, namun tidak seefektif melawan strain virus asli.

Hal itu berarti, kemungkinan seseorang terinfeksi Covid-19 masih ada atau yang disebut dengan infeksi terobosan.

Infeksi terobosan biasanya menimbulkan gejala relatif ringan pada orang yang telah divaksin, dibanding pada orang yang tidak divaksin.

Baca juga: Efektivitas Masker Tergantung Jumlah Virus Corona, Benarkah? Ini Penjelasan Epidemiolog

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com