KOMPAS.com - Kabut asap adalah kondisi dimana polusi di dalam udara sudah memasuki tahap bahaya. Di Indonesia, kabut asap sering terjadi di Sumatera dan Kalimantan akibat kebakaran hutan. Artikel ini akan membahas kabut asap dan dampaknya bagi kesehatan.
Pemerintah Indonesia telah menyusun Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sebagai acuan prosedur pengendalian pencemaran udara terhadap kesehatan.
Baca juga: Macam-macam Penyebab Kebakaran Hutan, 90 Persen akibat Ulah Manusia
Indeks ini mengukur beberapa parameter, yaitu debu, sulfur dioksida, karbon monoksida, ozon, dan nitrogen dioksida. Berikut penjelasan ISPU:
Bencana kebakaran hutan akan menimbulkan kabut asap dengan ISPU lebih dari 200. Oleh karena itu, kabut asap sangat berbahaya bagi kesehatan
Dilansir dari Infodatin Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kabut asap menimbulkan dampak kesehatan yang sangat serius. Asap yang berasal dari kebakaran hutan mengandung campuran gas, partikel, dan bahan kimia hasil pembakaran yang tidak sempurna.
Partikel yang timbul akan memberikan dampak yang berbeda. Partikel yang berukuran lebih dari 10 mikron biasanya tidak masuk ke dalam paru. Namun, ini akan tidak akan masuk ke dalam paru-paru.
Partikel ini akan menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Gejalanya seperti mata perih dan berair, hidung berair, rasa tidak nyaman pada tenggorokan, mual, sakit kepala, dan rentan terkena ISPA.
Partikel yang lebih kecil berukuran kurang dari 10 mikron mampu terhirup hingga ke dalam paru-paru. Ini akan sangat mempengaruhi kesehatan kelompok rentang. Kelompok tersebut terdiri dari balita, ibu hamil, orang tua, dan penderita penyakit paru dan jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.