Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Pakaian dan Cara Mencucinya

Kompas.com - 28/06/2021, 19:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Semakin efektifnya penyebaran virus corona saat ini, membuat kita semakin khawatir dan juga waspada.

Salah satunya, khawatir virus corona menempel di pakaian saat Anda masih harus bekerja dari kantor atau terpaksa harus pergi berbelanja.

Namun, para ahli percaya ini tak terjadi di setiap situasi, partikel virus corona kemungkinan tidak mendarat di pakaian, terutama jika Anda menjaga jarak sosial dan orang yang Anda temui memakai masker.

Baca juga: Apa Virus Corona Menempel di Pakaian, Sepatu, Kertas, dan Rambut?

Meski demikian, tak semua situasi bebas risiko. Misalnya, jika Anda bekerja di lingkungan perawatan kesehatan, risiko pakaian terpapar partikel virus tentu lebih tinggi.

Lalu, berapa lama virus corona penyebab Covid-19 bertahan menempel di pakaian?

Penelitian menunjukkan, bahwa Covid-19 tidak bertahan lama pada pakaian, dibandingkan dengan permukaan yang keras. Selain itu, jika virus terpapar suhu panas, maka dapat memperpendek umurnya.

Melansir Hackensack Meridian Health, pada suhu kamar, virus corona penyebab Covid-19 yang menempel di permukaan kain atau pakaian bisa bertahan hingga dua hari. Ini waktu yang lebih sedikit, jika dibandingkan dengan tujuh hari pada plastik dan logam.

Apalagi, virus corona di permukaan kain bisa mati dalam waktu lima menit jika terkena suhu panas.

Sementara itu, penelitian baru yang dilakukan oleh ilmuwan dari De Montfort University (DMU) menemukan, bahwa virus rupanya memiliki kemampuan bertahan yang berbeda di setiap jenis kain.

Penelitian yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Dr Katie Laird, ahli virus Dr Maitreyi Shivkumar dan peneliti postdoctoral Dr Lucy Owen, menambahkan tetesan model virus corona yang disebut HCoV-OC43 (yang memiliki struktur dan pola bertahan hidup yang mirip dengan Sars-CoV-2) ke poliester, policotton, dan 100 persen kapas.

Peneliti menemukan, bahwa poliester menimbulkan risiko penularan tertinggi, dengan virus corona yang masih ada setelah tiga hari dan masih berpotensi menular.

Sedangkan pada permukaan kain berbahan 100 persen kapas, virus bertahan selama 24 jam, sementara policotton memberikan hasil terbaik, dengan virus hanya bertahan selama enam jam.

“Ketika pandemi pertama kali dimulai, sangat sedikit pemahaman tentang berapa lama virus corona dapat bertahan pada tekstil,” kata Dr Laird.

“Temuan kami menunjukkan bahwa tiga dari tekstil yang paling umum digunakan dalam perawatan kesehatan menimbulkan risiko penularan virus. Jika perawat dan petugas kesehatan membawa pulang seragam mereka, mereka bisa meninggalkan jejak virus di permukaan lain,” jelasnya.

Baca juga: Apakah Virus Corona Bisa Menular Melalui Makanan?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com