KOMPAS.com - Sariawan merupakan bentuk luka terbuka dalam jaringan lunak di rongga mulut. Kondisi ini sebenarnya merupakan hal yang sering terjadi dan dapat berulang, terutama pada anak di atas usia 5 tahun.
Menurut dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, adanya sariawan umumnya menyebabkan gangguan pada kegiatan makan dan istirahat si kecil, karena menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal-awal timbulnya kondisi ini.
“Namun kabar baiknya adalah, sariawan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7-14 hari.” Kata dr. Cynthia.
Baca juga: 8 Penyebab Sariawan, Bisa Jadi karena Pasta Gigi
Sebagai pencegahan agar sariawan tidak berulang lagi, penyebab sariawan harus dihilangkan.
Lebih lanjut dijelaskan dr. Cynthia, penyebab umum sariawan adalah trauma pada mulut akibat menyikat gigi terlalu keras, akibat mainan yang digigit-gigit oleh anak, tidak sengaja tergigit, serta makanan yang terlalu panas.
Selain itu, ada juga sariawan berulang yang disebabkan oleh alergi/sensitivitas tertentu akibat makanan, kekurangan mikronutrien tertentu, kurangnya istirahat, kondisi stres tertentu, maupun gangguan imunitas seorang anak.
Kondisi sariawan yang disebabkan oleh hal-hal tersebut tidaklah menular.
Namun, berbagai infeksi juga dapat disertai gejala sariawan. Salah satu yang paling sering terjadi pada kelompok anak yang berusia di bawah 5 tahun, adalah infeksi coxsackievirus yang menyebabkan hand, foot, and mouth disease (HFMD).
“Pada kondisi sariawan akibat HFMD biasanya disertai oleh gejala lain, seperti demam atau merah-merah di kulit telapak tangan dan kaki, atau sekitar bokong anak. Jumlah sariawan yang muncul dalam satu waktu pada HFMD pun biasanya cukup banyak,” jelas dr. Cynthia.
“Jika hal ini terjadi, maka berhati-hatilah karena kondisi ini sangat menular,” imbuhnya.