Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Makanan Manis Setiap Hari Bisa Memperpendek Umur, Kok Bisa?

Kompas.com - 29/04/2021, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Sedikit makanan manis yang dikonsumsi sesekali tentu tak akan mengganggu kesehatan Anda. Yang menjadi masalah adalah, ketika Anda mengonsumsinya sebagai makanan penutup yang harus dikonsumsi setiap hari.

Pada dasarnya, tak ada yang salah dengan makanan penutup, jika Anda memilih buah-buahan yang lebih kaya nutrisi ketimbang sepotong kue atau semangkuk es krim.

Alasan makanan penutup mendapat reputasi yang buruk adalah karena tingginya jumlah gula yang terkandung di dalamnya dan biasanya tak memiliki banyak nilai gizi untuk tubuh Anda.

Baca juga: Kenapa Saat Stres Kita Ingin Makan Makanan Manis?

Bahkan, jika Anda tak berhati-hati, makanan makanan tinggi gula ini dapat mempersingkat hidup Anda.

Gula tambahan dikaitkan dengan penyakit kronis

Ada banyak jenis makanan yang ternyata mengandung gula di dalamnya. Buah dan sayuran adalah contoh yang bagus untuk hal ini — banyak di antaranya mengandung fruktosa, yang merupakan gula alami yang berasal dari tanaman.

Meskipun fruktosa secara teknis masih merupakan gula dan harus dibatasi, mengonsumsi gula yang berasal dari buah dan sayuran segar lebih banyak manfaat positifnya bagi tubuh ketimbang efek negatifnya.

Jenis makanan yang akan mempersingkat hidup Anda adalah gula tambahan. Gula tambahan ditemukan di semua jenis makanan, yang bahkan mungkin tidak Anda sadari untuk membuatnya terasa manis.

Makanan apa pun yang diberi tambahan gula akan dimasukkan ke dalam kategori ini. Bahkan produk makanan rendah lemak, yang memiliki kesan sehat karena "rendah lemak", tak jarang juga memiliki kandungan gula yang lebih tinggi, agar rasanya lebih enak.

"Gula dan makanan olahan akan mempersingkat hidup Anda, karena dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Peradangan menyebabkan penyakit dari waktu ke waktu," ujar ahli gizi Jamie Feit, MS, RD seperti dilansir Eat This.

Baca juga: Makanan Manis dan Berlemak Punya Efek Mirip Ganja

"(Gula tambahan) dapat ditemukan di hampir setiap makanan olahan, biasanya dalam bentuk sirup jagung tinggi fruktosa," kata Talia Segal Fidler, MS, HHC, AADP, ahli gizi holistik dari The Lodge di Woodloch.

"Konsumsi makanan manis tinggi gula dikaitkan dengan peradangan, obesitas, dan diabetes tipe 2 dan itu adalah penyebab utama banyak masalah kesehatan kronis lainnya yang terkait dengan resistensi insulin, penyakit hati berlemak, kanker, kerusakan jantung, ketidakseimbangan hormon, dan demensia," jelasnya.

Alasan lain gula dapat meningkatkan risiko peradangan dan penyakit lain adalah karena cara tubuh menyerap gula saat dikonsumsi.

"Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah menghindari asupan gula tambahan dalam jumlah besar,” kata Dr. Rachel Paul, PhD, RD ahli gizi dari CollegeNutritionist.com.

"Gula yang cepat menyerap akan meningkatkan gula darah kita, tetapi kemudian turun dengan segera, sehingga membuat kita lapar lagi dengan cepat. Seiring waktu, makan gula tambahan dalam jumlah besar secara teratur terkait dengan penambahan berat badan, peningkatan trigliserida, dan kerusakan gigi," lanjutnya.

Baca juga: Kental Manis Tinggi Gula, Kenali Bahayanya untuk Kesehatan Anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com