Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Tiap Tahun Bumi Dihujani 5.200 Ton Debu dari Luar Angkasa

Kompas.com - 13/04/2021, 08:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanpa kita sadari, Bumi ternyata secara terus-menerus dihujani debu yang berasal dari luar angkasa dengan jumlah yang sangat banyak.

Namun, mengingat ukuran mikroskopisnya, sangat sulit untuk mendapatkan perkiraan secara akurat berapa sebenarnya jumlah debu dari luar angkasa itu.

Seperti dikutip dari Science Alert, Senin (12/4/2021), debu luar angkasa yang disebut mikrometeorit itu tak lebih besar dari sepersekian militer. Debu akan terlepas seperti bulu dari komet dan asteroid yang lewat.

Baca juga: NASA Abadikan Foto Debu Setan di Permukaan Mars, Apa Itu?

Kini setelah dua dekade mengumpulkan bukti-bukti keberadaan debu itu di Antartika, tim ilmuwan internasional mengetahui seberapa banyak debu-debu itu jatuh ke Bumi.

Menurut mereka, setidaknya ada sekitar 5.200 ton mikrometeorit dengan ukuran lebih kecil dari 700 mikrometer (0,7 milimeter) yang jatuh ke Bumi setiap tahunnya.

Atmosfer Bumi sebenarnya dipenuhi dengan segala jenis debu. Sebuah penelitian tahun lalu menemukan bahwa sekitar 17 juta metrik ton debu kasar bertiup di atmosfer pada waktu tertentu.

Untuk mengetahui dari mana saja asal debu tersebut, tim peneliti pun melakukan penelitian di stasiun Concordia Dome C di Antartika.

Mereka kemudian mengidentifikasi total ada 1.280 mikrometeorit yang tidak meleleh dan 808 bola kosmik (batuan luar angkasa yang meleleh) dengan massa di bawah 350 mikrogram, yang memungkinkan mereka untuk menghitung kecepatan partikel-partikel ini turun ke permukaan.

Lalu, dengan perhitungan di seluruh dunia, tim peneliti kemudian menyimpulkan ada sekitar 1.600 ton mikrometeorit dan 3.600 ton bola kosmik mencapai permukaan Bumi setiap tahun. Totalnya 5.200 ton per tahun.

Bagian selanjutnya dari penelitian ini adalah analisis debu untuk menentukan asalnya berdasarkan kepadatan butirnya.

Kepadatan yang lebih rendah dan porositas yang lebih tinggi menunjukkan debu berasal dari komet.

Sedangkan kepadatan yang lebih tinggi serta porositas yang lebih rendah menunjukkan debu dari meteorit.

Tim memperkirakan bahwa sekitar 80 persen debu kosmik yang mencapai permukaan Bumi dikeluarkan dari komet saat mereka memperbesar perjalanan orbitnya.

Baca juga: Begini Bentuk Debu Asteroid Jika Dilihat Dengan Mikroskop

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com