Tidak Aktif sejak 1979, Gunung Berapi di Karibia Kembali Meletus

KOMPAS.com- Selama beberapa dekade, sejak tahun 1979, gunung berapi La Soufriere di kepulauan Karibia timur, akhirnya kembali meletus, pada Jumat (9/4/2021).

Gumpalan abu vulkanid dan asap gelap mengepul ke langit saat gunung berapi ini meletus, membuat ribuan orang yang berada di desa-desa sekitar gunung tersebut mengungsi.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (10/4/2021), aktivitas vulkanik dari gunung berapi yang berada di St. Vincent, Karibia ini tidak aktif sejak tahun 1979.

Namun, pada Desember 2020, gunung api tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik dengan mengeluarkan uap dan asap, serta suara gemuruh.

Melihat aktivitas vulkanik tersebut, mendorong Perdana Menteri St. Vincent dan Grenadines, Ralph Gonsalves untuk melakukan evakuasi penduduk yang berada di sekitar gunung berapi tersebut pada Kamis malam.

Baca juga: Lebih dari 20.000 Gempa Guncang Islandia, Picu Gunung Berapi Meletus

Gunung berapi meletus pada Jumat pagi, abu dan asap menutupi wilayah tetangga dan membuat cuaca tampak gelap total, bahkan asap pekat dari letusan gunung berapi tersebut menutupi sinar matahari.

Seorang saksi mata mengungkapkan adanya ledakan yang terdengar dari Rose Hall, desa terdekat dari lokasi gunung berapi La Soufriere.

Erouscilla Joseph, direktur di University of the West Indies Seismic Research Centre mengatakan ledakan kecil dari letusan gunung berapi tersebut terus berlanjut sepanjang hari.

Aktivitas gunung berapi semacam ini, kata dia, dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

"Ini baru permulaan," kata Joseph.

Populasi penduduk di wilayah St. Vincent dan Grenadines, di Pulau Karibia, ini lebih dari 100.000 orang.

Sejarah letusan gunung berapi La Soufriere di Pulau Karibia, yang berarti sulfur outlet dalam bahasa Perancis, pada tahun 1902 tercatat telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Baca juga: Bukti Kedahsyatan Gunung Berapi 2000 Tahun Lalu, Paksa Orang Mesir Kuno Mengungsi