Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Wanita Berisiko Turun Peranakan, Begini Diagnosis dan Penanganannya

Kompas.com - 16/11/2020, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Turun peranakan atau istilah dalam medisnya disebut dengan prolaps organ panggul, bisa terjadi pada siapa saja dan wanita di usia berapapun.

Turunnya peranakan prolaps organ panggul (POP) adalah turun atau menonjolnya dinding vagina ke dalam liang vagina atau luar vagina.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Uroginekologi RS Pondok Indah, dr Astrid Yunita SpOG(K) mengatakan prolapse ini dapat mengakibatkan banyak keluhan atau gejala yang dialami oleh penderitanya.

Di antara gejala turun peranakan tersebut antara lain keluar darah dari erosi benjolan vagina, keputihan, rasa menggantung atau tertarik pada vagina, sulit buang air besar dan harus mengedan.

Selain itu, gejala lain yang biasanya diarasakan nyeri saat berhubungan seksual, infeksi saluran kemih berulang, sulit memulai berkemih, tekanan pada panggul dan rasa pegal pada punggung, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mengenal Turun Peranakan, Penyebab dan Gejala yang Harus Diwaspadai

 

Astrid menyampaikan, meski kondisi ini lebih banyak dialami oleh wanita pada usia setelah menopause, atau wanita yang pernah melahirkan normal, turun peranakan dapat terjadi pada Anda yang memiliki berbagai faktor risiko.

Oleh karena itu, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter ahli untuk mendapatkan pemeriksaan agar dapat ditegakkan diagnosis dan penanganan yang tepat atas apa yang Anda alami.

Diagnosis prolaps organ panggul

Astrid menjelaskan, dalam upaya melakukan diagnosis terhadap prolaps organ panggul (turun peranakan) ini, biasanya dokter akan merujuk Anda untuk melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan kondisi pelvis.

Lalu, dokter akan meminta Anda mengejan seperti saat akan buang air besar (BAB) untuk menilai sejauh mana turun peranakan terjadi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com