KOMPAS.com - Hingga Sabtu (11/7/2020) siang, tercatat lebih dari 12,6 juta orang dari 213 negara terinfeksi Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 562.888 orang meninggal dunia dan 7.366.488 di antaranya sembuh.
Dengan memahami bagaimana virus corona jenis SARS-CoV-2 menyebar, kita dapat mengambil langkah yang tepat untuk terhindar dari infeksi Covid-19.
Dilansir WebMD, para ahli percaya bahwa virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 menyebar terutama dari manusia ke manusia.
Baca juga: Newsgame Virion 3: Petualangan Teks Menemukan Vaksin Covid-19
Ada beberapa rute penularan yang bisa terjadi yang sudah diketahui hingga saat ini, yakni:
1. Droplet atau aerosol
Saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, dan menguap, droplet (tetesan) dan partikel kecil yang disebut aerosol dapat membawa virus ke udara dari hidung atau mulut mereka.
Siapapun yang berjarak sekitar dua meter dari ornag yang terinfeksi, droplet atau aerosol yang terinfeksi dapat masuk ke tubuh dan menginfeksi orang lain.
Laporan terbaru WHO juga melihat kemungkinan virus ditularkan dari ibu ke anak.
2. Transmisi melalui udara atau airborne
Kemarin Jumat (10/7/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengonfirmasi bahwa virus corona dapat berada di udara atau airborne.
Dalam rilis resmi berisi 10 halaman yang dapat dibaca di sini, penularan melalui udara didefinisikan sebagai penyebaran agen penularan yang disebabkan oleh tetesan nukleus (aerosol).
Aerosol adalah tetesan pernafasan yang sangat kecil sehingga dapat menempel di udara selama tiga jam dan dalam jarak jauh.
Penularan SARS-CoV-2 melalui udara dapat terjadi ketika petugas medis melakukan prosedur seperti memasukkan tabung pernapasan ke pasien.
Namun dalam pernyataan terbaru WHO, penularan di udara juga dapat terjadi di dalam ruangan tertutup yang dipadati banyak orang dan memiliki ventilasi buruk.