Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Kompas.com - 24/05/2024, 07:39 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara soal Jalan Tol Layang Muhammad bin Zayed (MBZ) yang disebut punya mutu di bawah standar. 

Masalah mutu jalan tol layang itu terungkap dalam sidang dugaan korupsi pembangunannya. 

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, sebelum dibuka untuk umum jalan tol itu sudah diuji kelayakannya secara lengkap.

"Prosedur untuk uji layak fungsi, uji layak operasi kita sudah penuhi semua," sebut Endra yang juga Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan saat ditemui di sela World Water Forum ke-10, Bali, Kamis (23/5/2024). 

Baca juga: Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Endra menuturkan, prosedur untuk memastikan keselamatan pengguna jalan itu juga telah dilakukan. Termasuk uji beban.

"Jadi kita perlu klarifikasi lagi nanti. Kami pelajari dulu temuannya seperti apa," sebutnya.

Sebagai informasi, proyek Tol MBZ diduga dikorupsi dan menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 510 miliar.

Perkara tersebut kini sedang dalam tahap persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Para terdakwa dalam perkara ini adalah eks Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono, Ketua Panitia Lelang PT JJC Yudhi Mahyudin, Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama Sofiah Balfas dan Staf Tenaga Ahli Jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting Tony Budianto Sihite.

Jaksa mendakwa mereka bersekongkol dalam proses penentuan pemenang lelang, hingga mengubah spesifikasi khusus yang tidak sesuai dengan desain awal dan menurunkan mutu beton.

Baca juga: Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Beton dan Konstruksi FX Supartono mengungkapkan, penggantian material yang terjadi dalam proyek tersebut membuat kekuatan Tol MBZ berkurang sekitar 5-6 persen.

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukannya, kondisi tersebut membuat tingkat kekakuan dari Tol MBZ juga menurun.

Imbasnya, getaran yang terjadi di jalan layang ketika dilintasi oleh kendaraan menjadi lebih besar.

“Secara jangka panjang, karena kekakuannya berkurang, getaran-getaran itu membesar. Jadi bisa mempengaruhi pada keawetan jangka panjang jembatan,” ujar Supartono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (21/5/2024).

“Jadi begitu getarannya membesar, amplitudonya membesar, itu bisa mengakibatkan fatik atau kelelahan daripada struktur. Karena diayun-ayun terus, dan itu membuat umur dari struktur berkurang,” sambungnya.

Baca juga: Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com