Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntas Juni 2024, Ini Perkembangan Proyek Tol Pertama di Jambi

Kompas.com - 28/02/2024, 10:52 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) dengan skema kerja sama operasi (KSO) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Brantas Abipraya (Persero) atau KSO HK-Wika-BAP sedang mengerjakan proyek Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 senilai Rp 2,76 Triliun.

Proyek yang memiliki panjang jalan utama 15,4 km serta jalan akses sepanjang 1,8 km ini telah dimulai pembangunannya pada Mei 2023 dan ditargetkan selesai Juni 2024.

Adapun progres proyek Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 saat ini telah mencapai 54,28 persen.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan, kehadiran jalan tol pertama di Jambi ini akan meningkatkan sektor perekonomian serta mempermudah akses dan konektivitas antar provinsi.

"Selain menjadikan waktu tempuh perjalanan menjadi lebih efisien dan mengurangi kemacetan di jalan nasional dari Palembang menuju Jambi, jalan tol ini juga nantinya dapat berpengaruh pada penurunan biaya transportasi, membuka peluang baru dalam perdagangan, investasi serta mendorong peningkatan arus barang dan jasa," jelasnya dikutip dari laman Hutama Karya pada Rabu (28/02/2024).

Baca juga: WSBP Suplai 4 Produk untuk Tol Bayung Lencir-Tempino, Ini Progresnya

Lanjut Tjahjo, kehadiran proyek ini selain memberikan manfaat ekonomi juga dapat mendorong pertumbuhan positif pada sektor pariwisata di Jambi yang memiliki potensi wisata alam dan budaya seperti Taman Nasional Bukit Duabelas serta situs arkeologi terluas di Asia Tenggara, yaitu Candi Muaro Jambi.

"Proyek ini merupakan komitmen Hutama Karya dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia, kontribusi positif bagi kebangkitan ekonomi secara makro serta meningkatkan konektivitas Jambi dan sekitarnya dengan mengedepankan zero accident, zero unconformity, zero waste," tandasnya.

Proyek garapan KSO HK-Wika-BAP ini melibatkan serangkaian pekerjaan di antaranya rigid pavement main road, struktur main road elevated menggunakan slab on pile, struktur jembatan overpass, jembatan underpass, jembatan underpass di simpang susun (interchange) serta akses jalan tol.

Adapun saat ini, menyisakan pekerjaan rigid sepanjang 7.132 km, struktur main road elevated menggunakan slab on pile yang sudah berjalan 30 persen dari total 4 km, pengaspalan (flexible pavement hotmix) pada struktur elevated, jembatan-jembatan overpass dan underpass, serta pekerjaan simpang sebidang.

Dalam upaya percepatan proyek ini, Hutama Karya menerapkan digital construction seperti Electric Density Gauge (EDG) untuk mengukur kepadatan tanah lebih cepat, Load Scanner untuk mengontrol volume material agar lebih presisi, Building Information Modelling (BIM) untuk merencanakan, merancang, membangun, maupun mengelola konstruksi dengan lebih efisien.

Lalu, penerapan digital survei dengan Light Detection and Ranging (LiDar) dan Global Navigation Satelite System (GNSS), serta penggunaan Load Scanner untuk menghindari kesalahan dalam proses perhitungan volume material yang dipakai.

Di samping itu, Hutama Karya juga melakukan serangkaian upaya dalam meminimalisir dampak proyek terhadap lingkungan sekitar dengan melakukan penanaman kembali pohon-pohon di area disposal, melakukan normalisasi saluran pengairan di sekitaran proyek.

Selanjutnya, melakukan pengendalian debu dengan penyiraman pada jalan akses, serta melakukan inspeksi rutin terhadap kendaraan pengangkut material agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com