Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Konflik Lahan, Banyak Tamu Hotel Sultan yang Batal Menginap

Kompas.com - 06/10/2023, 13:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik kepemilikan lahan Hotel Sultan berdampak kepada jumlah tamu.

Kuasa Hukum PT Indobuildco Hamdan Zoelva mengatakan, cukup banyak tamu hotel yang melakukan pembatalan pemesanan kamar.

"Sudah bisa dipastikan ada banyak yang cancel karena ribut ini, ada banyak yang cancel. Ada banyak yang tidak memperpanjang," ucap Hamdan Zoelva dalam konferensi pers pada Rabu (4/10/2023).

Selain itu, konflik kepemilikan lahan tersebut juga akan berdampak pada ribuan karyawan Hotel Sultan.

"Sangat berpengaruh kepada kondisi Hotel Sultan dan pasti akan berdampak kepada para karyawan," imbuh Hamdan Zoelva.

Namun demikian, PT Indobuildco selaku pengelola Hotel Sultan keukeuh bertahan, meskipun pemerintah telah melakukan pengosongan secara persuasif dan bertahap.

Baca juga: Bila Hotel Sultan Dikosongkan, Bagaimana Nasib Karyawan?

"Ya jalan, sepanjang ada tamunya. Saya enggak tahu bentuk pengosongan gimana. Ini propertinya Indobuildco hotel ini," tegas Hamdan Zoelva.

Akan berbeda apabila telah ada perjanjian sebelumnya yang mengatur pengelolaan hotel beralih ke pihak lain.

"Ini murni milik Indobuildco, ada pemisahan hak secara horizontal. Bangunan ini 180.000 meter persegi milik Indobuildco. Di atas tanah milik sendiri, ya silakan jalan, kan di atas properti sendiri bukan properti orang lain," lanjutnya.

PT Indobuildco juga berupaya untuk memenuhi komitmen mereka kepada tamu yang sudah melakukan pemesanan.

Dia pun menyesalkan langkah yang diambil oleh Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), seperti pemasangan spanduk dan penutupan jalan akses menuju Hotel Sultan, padahal masih terdapat tamu.

Adapun PPKGBK telah mendeklarasikan pengambilalihan Hotel Sultan dengan memasang spanduk di 13 titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com